Gaza, 23 Syawwal 1435/19 Agustus 2014 (MINA) – Sejumlah keluhan telah diajukan jaksa penuntut umum Mesir terhadap putera presiden terguling Mesir Usama Mursi, menuduhnya menghina lembaga peradilan, militer dan polisi dalam sebuah percakapan telepon.
Koran Mesir mengklaim pada Senin, penuntut umum Hisham Barakat telah memerintahkan penyelidikan segera atas tuduhan itu. Namun, sumber-sumber mengungkapkan Barakat belum meninjau keluhan, kantor berita Anadolu melaporkan.
Tuduhan muncul setelah bocornya percakapan telepon antara Usama Mursi dan presenter di saluran berita Al-Arabiya, di mana Mursi dalam pembicaraanya itu dilaporkan mengecam keras polisi dan tentara atas pembunuhan terhadap demonstran damai di Raba’ah Adawiyah, Kairo, Middle East Monitor (MEMO) seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.
Putera Muhamad Mursi itu mengatakan pada akun Facebook-nya, ia akan menuntut mereka yang membocorkan panggilan telepon tersebut. Ia juga meluncurkan kampanye media sosial berjudul: “Mesir tanpa Privasi”, mengutuk kebocoran telepon para aktivis di Mesir beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Dua Tentara Cadangan Israel Ditangkap Atas Dugaan ‘Mata-Mata Iran’
Pada Desember dan awal Januari, pembawa acara televisi Abdel-Rehim Ali yang disiarkan melalui saluran satelit Al-Qahera Wal Nas mengungkapkan percakapan ponsel para aktivis revolusi Mesir 25 Januari.
Dalam serangkaian episode selama Desember lalu, Ali menayangkan rekaman-rekaman termasuk percakapan telepon selama pemimpin Gerakan Pemuda 6 April Ahmed Maher dan Muhamad Adel, mantan anggota parlemen Mustafa El-Naggar dan penyair Abdul-Rahman Youssef.
Pada awal Januari, Ali juga mengungkapkan percakapan telepon Wael Ghoneim, admin dari Fanspage Facebook “ We Are All Khaled Said”, Ahram melaporkan.
Menteri Dalam Negeri Mesir Muhamad Ibrahim membantah hal itu dengan mengatakan, “pembocoran ini tidak menguntungkan pemerintah”.
Baca Juga: POPULER MINA] Trump Usul Relokasi Warga Gaza ke Indonesia dan Pertukaran Sandera
Kelompok Hak Asasi Manusia Mesir telah meminta jaksa penuntut umum untuk menyelidiki pembocoran tersebut karena dalam Hukum Mesir rekaman percakapan telepon pribadi dan penyiaran mereka adalah ilegal, menyerukan hukum pidana Mesir, yang dengan jelas melarang tindakan seperti itu.
Ali mengatakan dia memiliki lebih dari 5.000 rekaman lainnya dan berjanji akan membocorkannya di kemudian hari secara bertahap.
El-Naggar salah satu korban pembocoran itu mengajukan gugatan terhadap Ali karena melanggar hukum Mesir.(T/P03/P02)
Baca Juga: Turkish Airlines Kembali Terbang ke Suriah setelah 11 Tahun
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)