St Petersburg, MINA – Angkatan Bersenjata Ukraina kehilangan setidaknya 50.000 personel militer setiap bulannya, lima kali lebih banyak dibandingkan militer Rusia, kata Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu (5/6).
Putin berbicara kepada wartawan dari kantor berita internasional di sela-sela Forum Ekonomi Internasional St Petersburg (SPIEF). Rt.com melaporkan.
“Menurut perkiraan kami, tentara Ukraina kehilangan sekitar 50.000 orang setiap bulannya,” kata Putin saat menjawab satu pertanyaan, seraya menambahkan bahwa rasio korban yang bersifat sanitasi dan tidak dapat dipulihkan adalah “sekitar 50-50.”
Meskipun tidak merinci jumlah korban di pihak Rusia, Putin mengatakan, jumlah kerugian yang tidak dapat diperbaiki setidaknya lima kali lebih sedikit dibandingkan yang dialami pasukan Kiev.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Saat ini terdapat 1.348 prajurit Rusia yang ditahan di Ukraina sebagai tawanan perang, sementara 6.465 prajurit Ukraina ditahan di Rusia, ungkap Presiden.
Ukraina mampu memobilisasi sekitar 30.000 tentara setiap bulan dan “jumlah sukarelawannya tidak banyak,” jelas Putin.
“Itu tidak menyelesaikan masalah,” kata pemimpin Rusia itu. “Semua orang yang dapat mereka mobilisasi akan pergi untuk menggantikan mereka yang kalah di medan perang.”
Sudah menjadi “rahasia umum” di Ukraina bahwa dorongan untuk menurunkan usia wajib militer datang dari Amerika, tambah Putin.
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia
Pada bulan April, Kiev mengubah peraturan untuk mengizinkan wajib militer bagi warga berusia 25 tahun, turun dari ambang batas sebelumnya yaitu 27 tahun. Menurut Putin, Washington ingin merevisinya menjadi 23, “lalu menjadi 18, atau mungkin langsung menjadi 18,” dan telah meyakinkan Ukraina untuk mewajibkan anak-anak berusia 17 tahun mendaftar untuk mobilisasi. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza