PUTIN: RAKYAT SURIAH BERHAK PUTUSKAN NASIB NEGARA MEREKA

(dok. IINA)
(dok. IINA)

New York, 14 Dzulhijjah 1436/28 September 2015 (MINA) – memperingatkan setiap upaya untuk menggulingkan pemerintah di Suriah dapat menyebabkan negara mengalami kegagalan seperti di Irak atau Libya.

“Siapapun yang memimpin Suriah. Rakyat Suriah sendiri yang dapat memutuskan nasib negara mereka,” kata Putin di Sidang Umum PBB di New York beberapa waktu lalu, demikian International Islamic News Agency (IINA) dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

“Tidak ada solusi lain untuk krisis Suriah selain memperkuat struktur pemerintahan yang efektif dan membuat mereka membantu dalam memerangi kejahatan. Tetapi pada saat yang sama kami mendesak mereka untuk terlibat dalam dialog positif dengan oposisi dan para pelaku reformasi rasional di negara itu,” kata Putin.

Ketika ditanya, apakah Presiden Suriah Bashar Al-Assad harus dipaksa untuk meninggalkan jabatannya, Putin mengatakan, “Hanya orang-orang Suriah yang berhak untuk memutuskan siapa yang harus memerintah negara mereka, dan bagaimana cara mereka memerintah,” imbuhnya.

“Tidak ada konsensus antara negara-negara Barat dan tentang bagaimana untuk menghentikan konflik Suriah, dan pasti akan ada perdebatan di sana,” tambahnya.

Komentar Putin datang setelah Presiden Perancis Francois Hollande menegaskan negaranya telah melakukan serangan udara pertama melawan ISIS. Namun, dikesempatan yang lain, Hollande mengatakan masa depan Suriah tidak hanya mencakup Assad.

Komentar Putin itu juga untuk menanggapi pernyataan Kepala Kebijakan Luar Negeri , Federica Mogherini yang mengatakan Moskow bermaksud melibatkan militernya di Suriah untuk mencegah tumbangnya rezim pemerintah Suriah saat ini.

Sementara pernyataan Mogherini keluar menyusul adanya laporan lebih dari 500 tentara Rusia dikerahkan ke pangkalan operasi di kota pelabuhan Latakia Suriah.

Di lain pihak, Perdana Menteri David Cameron mengatakan, bagaimanapun pihaknya berusaha untuk menjaga Assad tetap berkuasa dalam jangka pendek sampai pemerintah persatuan dapat dibentuk. (T/P011/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0