Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Putin Tidak Hadir dalam Perundingan dengan Ukraina di Turkiye

Widi Kusnadi Editor : Rudi Hendrik - 53 detik yang lalu

53 detik yang lalu

0 Views

Presiden Rusia Vladimir Putin (foto: dok MINA)

Moskow, MINA – Presiden Rusia Vladimir Putin tidak hadir dalam perundingan damai dengan Ukraina yang akan digelar di Istanbul, Turkiye, pada Kamis (15/5) waktu setempat.

Kantor Kepresidenan Rusia (Kremlin) menyebutkan bahwa delegasi Rusia akan dipimpin oleh Penasihat Vladimir Medinsky, Wakil Menteri Pertahanan Alexander Fomin, dan Direktur Intelijen Utama Igor Kostyukov. Anadolu menlaporkan.

Absennya Putin dalam perundingan itu mendapat tanggapan langsung dari Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. Ia menyatakan kekecewaannya dan menyebut ketidakhadiran Putin sebagai tanda bahwa Rusia tidak serius dalam mencari solusi damai.

“Jika dia benar-benar ingin mengakhiri perang, maka seharusnya dia hadir,” ujar Zelensky sebelum keberangkatannya ke Istanbul.

Baca Juga: Trump Kini Sebut Houthi Pejuang Tangguh

Perundingan di Istanbul ini menjadi pembicaraan langsung pertama antara Kyiv dan Moskow sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.

Konflik tersebut telah menewaskan puluhan ribu orang, menyebabkan jutaan warga Ukraina mengungsi, serta menghancurkan infrastruktur penting di negara tersebut.

Meski berbagai putaran negosiasi sebelumnya gagal mencapai kesepakatan yang berarti, Turkiye kembali menawarkan dirinya sebagai tuan rumah perundingan damai.

Sebelumnya, Ankara memainkan peran penting dalam kesepakatan koridor biji-bijian Laut Hitam pada 2022 yang memungkinkan ekspor makanan dari Ukraina meski dalam situasi perang.

Baca Juga: Wabah Penyakit Tropis di Australia Tewaskan 31 Orang, Melioidosis Jadi Ancaman Serius

Langkah Putin untuk tidak hadir dipandang oleh banyak pengamat sebagai cerminan dinamika politik internal Rusia dan strategi Moskow dalam menghadapi tekanan internasional.

Sementara itu, Kyiv tetap menegaskan bahwa solusi damai harus mencakup penarikan penuh pasukan Rusia dari wilayah Ukraina yang diduduki. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Di Forum Parlemen OKI, Parlemen Gambia Serukan Pendidikan Islam dan Representasi Perempuan

Rekomendasi untuk Anda

Eropa
Eropa
MINA Sport
Palestina