
Turki
. (Gambar: Al Jazeera)" width="300" height="169" /> Peta Latakia di Suriah, berbatasan dengan Turki. (Sumber: Al-Jazeera)Moskow, 12 Safar 1437/24 November 2015 (MINA) – Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, penembakan militer Turki terhadap jet tempur Rusia di dekat perbatasan Suriah adalah “menusuk di belakang”.
Pesawat perang Rusia pada Selasa (24/11) ditembak jatuh karena dianggap melanggar wilayah udara Turki.
Para pejabat Turki mengatakan kepada Al-Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), penembakan itu sesuai dengan aturan, tapi Putin mengatakan jetnya tidak menimbulkan ancaman.
“Pesawat kami ditembak jatuh di atas wilayah Suriah oleh rudal udara jet F-16 Turki. Itu jatuh di wilayah Suriah, empat kilometer dari perbatasan Turki. Pilot dan pesawat kami tidak mengancam Turki,” kata Putin.
Baca Juga: Ingin Damai dengan Turkiye, Kelompok PKK Kurdi Umumkan Pembubaran Diri
Laporan mengatakan, pesawat yang diyakini sebagai buatan Rusia, Sukhoi Su-24, jatuh di wilayah Suriah di Desa Yamadi, Latakia.
Sebuah pernyataan militer Turki mengatakan, pesawat itu melanggar wilayah udara Turki di Provinsi Hatay dan telah diperingatkan 10 kali dalam lima menit.
Pasukan oposisi Suriah telah mengatakan kepada Al-Jazeera, jenasah kedua pilot Rusia ditemukan.
Kemudian, sebuah helikopter Rusia ditembak karena melakukan pencarian dua pilotnya di dekat perbatasan Turki-Suriah. (T/P001/R05)
Baca Juga: Israel Hancurkan Infrastruktur Sipil, Bom Bandara Sanaa di Yaman
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Usai Serangan Rudal Yaman, Israel Hentikan Semua Penerbangan di Ben Gurion