Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Putin Umumkan Gencatan Senjata Tiga Hari, Dimulai 8 Mei

Widi Kusnadi Editor : Ali Farkhan Tsani - Rabu, 30 April 2025 - 06:29 WIB

Rabu, 30 April 2025 - 06:29 WIB

18 Views

Presiden Rusia Vladimir Putin. (Foto: Anadolu)

Moskow, MINA— Presiden Rusia, Vladimir Putin mengumumkan gencatan senjata selama tiga hari dalam konflik yang sedang berlangsung di Ukraina.

Gencatan senjata akan berlaku mulai 8 hingga 11 Mei 2025 dan bertepatan dengan perayaan Hari Kemenangan Rusia, sebuah hari bersejarah yang memperingati kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia II. RT melaporkan.

Dalam pernyataan resminya, Kremlin menegaskan bahwa langkah ini diambil berdasarkan “pertimbangan kemanusiaan.” Pemerintah Rusia juga menyerukan pihak Ukraina untuk mengikuti langkah tersebut dan menghormati gencatan senjata.

“Jika terjadi pelanggaran gencatan senjata oleh pihak Ukraina, Angkatan Bersenjata Federasi Rusia akan memberikan tanggapan memadai dan efektif,” demikian bunyi pernyataan resmi Kremlin.

Baca Juga: Trump Cabut Sanksi Suriah Tanpa Beri Tahu Israel, Tel Aviv Khawatir

Selain pengumuman gencatan senjata, Rusia juga menyatakan kesiapannya untuk melakukan pembicaraan damai tanpa prasyarat guna menyelesaikan akar krisis yang telah memakan korban jiwa di kedua belah pihak.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pemerintah Ukraina terkait seruan Rusia untuk mematuhi gencatan senjata dan memulai dialog damai.

Hari Kemenangan Rusia yang diperingati setiap 9 Mei merupakan salah satu hari besar dalam kalender nasional negara itu. Tradisi tahunan ini biasanya diisi dengan parade militer besar-besaran di Moskow dan berbagai wilayah lainnya.

Komunitas internasional memantau dengan seksama perkembangan ini. Sejumlah negara dan organisasi internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), diharapkan memberikan komentar terkait langkah Rusia ini dan dampaknya terhadap upaya mediasi di kawasan tersebut.[]

Baca Juga: WHO: Kurangnya Layanan Kesehatan Mental di Afghanistan Sangat Mengkhawatirkan

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda