London, MINA – Ketika gambar-gambar mengerikan tentang kematian dan kehancuran di Gaza membanjiri media sosial selama lebih dari 10 bulan, banyak orang Yahudi di seluruh dunia bangkit untuk menentang perlakuan Zionis Israel terhadap warga Palestina.
Mark Etkind, putra seorang penyintas Holocaust mengatakan, Tel Aviv dan sekutunya, khususnya Amerika Serikat (AS) dan Inggris, telah menggunakan apa yang dialami orang Yahudi selama Perang Dunia II untuk membenarkan tindakannya di Jalur Gaza, yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 40.000 warga Palestina sejak 7 Oktober 2023.
“Genosida ini harus dihentikan sekarang, hari ini, dan politisi kita perlu mengambil tindakan sekarang, hari ini,” tegasnya.
Etkind mengambil bagian dalam unjuk rasa pro-Palestina di pusat Kota London, yang diadakan setelah serangan Israel baru-baru ini terhadap sebuah sekolah di Kota Gaza tempat ratusan warga Palestina berlindung. Lebih dari 100 orang tewas dalam serangan dini hari pada Sabtu (10/8) lalu.
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
Menurut Etkind, yang ayahnya selamat dari ghetto Lodz dan sejumlah kamp konsentrasi termasuk Buchenwald, sangat keterlaluan bahwa pemerintah Israel dan para pendukungnya — Inggris dan AS — menggunakan apa yang dialami jutaan orang Yahudi dalam Perang Dunia II untuk membenarkan apa yang sedang dilakukan Israel di Gaza.”
“Dengan kata lain, mereka menggunakan genosida dari abad lalu untuk membenarkan genosida saat ini. Sekarang, sulit untuk memikirkan sesuatu yang lebih merupakan penghinaan terhadap memori Holocaust daripada membenarkan lebih banyak genosida atas dasar itu,” katanya kepada Anadolu.
Menurut Etkind, selain bahaya yang dihadapi warga Palestina di Gaza setiap hari di bawah serangan Israel, situasi ini juga mengkhawatirkan bagi seluruh dunia.
“Saya benar-benar khawatir terhadap umat manusia, karena pembunuhan massal menjadi hal yang biasa, yang menurut saya belum pernah terjadi sebelumnya dalam peradaban manusia,” ungkapnya.[]
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)