Riyadh, MINA – Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman sekaligus Wakil Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan, mengumumkan pada Sabtu (27/3) Inisiatif Hijau Saudi dan Inisiatif Hijau Timur Tengah.
Putra Mahkota mengatakan, inisiatif yang akan segera diluncurkan itu bertujuan memetakan jalur bagi Arab Saudi dan kawasan dalam melindungi planet ini, dengan secara jelas mendefinisikan peta jalan ambisius yang menyatukan kawasan dan secara signifikan berkontribusi untuk mencapai target global dalam menghadapi perubahan iklim, Saudi Press Agency (SPA) melaporkannya.
Dia mengatakan, sebagai produsen minyak global terkemuka, “Kerajaan sepenuhnya mengakui tanggung jawabnya dalam memajukan perang melawan krisis iklim. Sama seperti Kerajaan yang mendukung pasar energi selama era minyak dan gas, Kerajaan itu akan menjadi pemimpin global dalam menempa dunia yang lebih hijau.”
Dia mengatakan Arab Saudi dan wilayah tersebut menghadapi tantangan iklim yang signifikan, seperti penggurunan, yang merupakan risiko ekonomi langsung bagi Kerajaan dan kawasan. Sebanyak 13 miliar dolar AS saat ini hilang karena badai debu di wilayah tersebut setiap tahun.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Polusi udara dari gas rumah kaca juga diperkirakan telah memperpendek harapan hidup rata-rata warga Saudi hingga 1,5 tahun.
“Kami akan bekerja melalui Inisiatif Hijau Saudi untuk meningkatkan tutupan vegetasi, mengurangi emisi karbon, memerangi polusi dan degradasi tanah, serta melestarikan kehidupan laut,” kata Putra Mahkota Mohammed.
Inisiatif ini akan mencakup sejumlah rencana ambisius, terutama penanaman 10 miliar pohon di Kerajaan dalam beberapa dekade mendatang, atau setara dengan merehabilitasi sekitar 40 juta hektar lahan terdegradasi, yang berarti peningkatan dua belas kali lipat dari tutupan pohon saat ini.
Mohammed menambahkan, Kerajaan juga akan bekerja untuk meningkatkan persentase kawasan lindung menjadi lebih dari 30% dari total luas daratan, mewakili sekitar 600.000 kilometer persegi, melebihi target global saat ini sebesar 17%, selain meluncurkan sejumlah inisiatif ambisius untuk melindungi Marinir dan Lingkungan Pesisir.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
“Program penanaman pohon 50 miliar kawasan secara keseluruhan ini adalah program reboisasi terbesar di dunia dan dua kali ukuran Tembok Hijau Besar di Sahel (prakarsa regional terbesar kedua). Proyek ini akan merestorasi kawasan seluas 200 juta hektar lahan terdegradasi, mewakili 5% dari target global penanaman 1 triliun pohon dan pengurangan 2,5% tingkat karbon global,” lanjutnya.(T/RI-1/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata