Riyadh, MINA – Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman pada Ahad (12/3) mengumumkan pembentukan maskapai penerbangan nasional baru “Riyadh Air,” yang sepenuhnya dimiliki oleh Dana Investasi Publik, Saudi Press Agency melaporkan.
Maskapai ini berupaya menjadikan Riyadh sebagai pintu gerbang ke dunia, dan tujuan global untuk transportasi, perdagangan, serta pariwisata.
Maskapai ini akan diketuai oleh Gubernur PIF Yasir Al-Rumayyan sementara Tony Douglas telah ditunjuk sebagai CEO, kata sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh dana kekayaan negara Kerajaan.
Beroperasi dari ibu kota Saudi sebagai pusatnya, maskapai ini diharapkan menambah $20 miliar untuk pertumbuhan produk domestik bruto non-minyak Kerajaan dan menciptakan lebih dari 200.000 pekerjaan langsung dan tidak langsung.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
“Maskapai baru ini adalah yang terbaru dalam “proyek besar” yang akan menjadikan posisi negara kita sebagai pusat penerbangan internasional, dan pusat logistik global,” kata Menteri Transportasi Saudi Saleh Al-Jasser melalui akun Twitternya seperti dikutip Arab News.
Mengomentari peluncuran maskapai baru itu juga, Menteri Pariwisata Saudi Ahmed Al-Khateeb mengatakan, maskapai baru tersebut merupakan “terobosan besar”, dan akan memberikan dorongan besar bagi sektor pariwisata Kerajaan.
“Peluncuran maskapai mendukung tujuan kami untuk menerima 100 juta wisatawan dari seluruh dunia pada tahun 2030,” ujarnya.
Pejabat November lalu mengumumkan rencana untuk bandara baru di ibu kota Riyadh -mencakup 57 sq. km (22 sq. m)- yang akan menampung 120 juta pelancong per tahun pada tahun 2030 dan 185 juta pelancong pada tahun 2050.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Kapasitas bandara Riyadh saat ini sekitar 35 juta pelancong. (T/R6/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu