Kabul, MINA – Kementerian Luar Negeri Afghanistan mengatakan, telah menarik duta besar dan diplomat seniornya dari ibu kota Pakistan, Islamabad, menyusul penculikan putri duta besar, sebuah pukulan baru bagi hubungan pada waktu yang sensitif bagi proses perdamaian Afghanistan.
Perdana Menteri Pakistan Imran Khan telah menetapkan masalah Alikhil sebagai prioritas utama dan mengatakan dia ingin pelakunya ditangkap dalam waktu 48 jam, kata menteri dalam negeri pada hari Sabtu.
Silsila Alikhil, putri Najib Alikhil, Duta Besar Afghanistan untuk Pakistan, diculik pada hari Jumat (16/7) dan ditahan selama beberapa jam oleh penyerang tak dikenal yang meninggalkannya dengan luka dan bekas tali.
Pihak berwenang Pakistan mengatakan sedang menyelidiki insiden tersebut, Aljazeera melaporkan, Ahad (18/7).
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
“Pemerintah Afghanistan memanggil duta besar dan diplomat senior ke Kabul sampai ancaman keamanan benar-benar hilang, termasuk penangkapan dan hukuman para pelakunya,” kata Kementerian Luar Negeri Afghanistan.
Alikhil sedang dalam perjalanan pulang di ibukota Pakistan ketika dia diculik, kata kementerian itu pada hari Sabtu (17/7), menambahkan bahwa dia berada di bawah perawatan medis di rumah sakit setelah dibebaskan.
“Penculikan putri duta besar Afghanistan dan penyiksaan selanjutnya telah melukai jiwa bangsa kita. Jiwa nasional kami telah disiksa,” kata Wakil Presiden Afghanistan Amrullah Saleh di Twitter.
Islamabad memiliki keamanan yang relatif ketat dan populasi sekitar satu juta orang.
Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar
Delegasi Afghanistan akan mengunjungi Pakistan untuk menilai situasi setelah “lebih banyak langkah akan diambil,” kata kementerian luar negeri Afghanistan.
Pakistan dianggap sebagai pemain kunci dalam proses perdamaian di Afghanistan, di mana kelompok Taliban telah mengambil alih wilayah dalam beberapa pekan sejak Presiden AS Joe Biden mengumumkan penarikan pasukan AS pada 11 September.
Negara-negara tetangga telah lama memiliki hubungan yang dingin. Kabul menuduh Pakistan mengizinkan tempat berlindung yang aman bagi Taliban, sementara Islamabad menuduh Kabul mengizinkan kelompok-kelompok bersenjata menggunakan wilayah mereka untuk melakukan serangan di Pakistan.
Pakistan telah diakui membantu membawa Taliban ke meja perundingan untuk pembicaraan damai yang dimulai di Qatar tahun lalu, tetapi negosiasi gagal membuat kemajuan substantif dan Taliban telah meningkatkan serangan. (T/R7/P1)
Baca Juga: Taliban Larang Pendidikan Medis Bagi Perempuan, Dunia Mengecam
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: PBB akan Luncurkan Proyek Alternatif Pengganti Opium untuk Petani Afghanistan