Jakarta, MINA – Menteri Luar Negeri RI Retno Lestari Priansari Marsudi berkunjung ke kantor PWI Pusat pada Kamis (29/2/2024) untuk menerima medali emas Kemerdekaan Pers.
Usai mengalungkan medali emas kepada Menlu Retno, Ketua Umum PWI Pusat Hendry CH Bangun mengemukakan alasan mengapa harus Menlu Retno LP Marsudi menerima medali emas Kemerdekaan Pers.
Menurutnya, selain dinilai sukses membawa peran Indonesia di ajang internasional, Menlu Retno juga di lingkungan Kemenlu RI secara konsisten memberikan penghargaan Adam Malik Award (AMA).
Adam Malik Award atau Pengharagaan Adam Malik adalah sebuah penghargaan yang diberikan kepada media dan wartawan media massa nasional.
Baca Juga: Cuaca Ekstrem Picu Bencana di Jateng, 27 Orang Meninggal Dunia
“Konsistensi Kemenlu, senantiasa bekerja sama erat dengan kalangan media untuk menyajikan informasi mengenai diplomasi dan politik luar negeri Indonesia kepada masyarakat luas,” ujar Hendry CH Bangun.
Dengan demikian, lanjut Hendry CH Bangun, membuktikan bahwa Menlu Retno memberikan apresiasi atas dukungan dan kemitraan yang telah terjalin baik selama ini.
Kementerian Luar Negeri menganugerahkan Adam Malik Awards (AMA) kepada insan media dan jurnalis Indonesia atas karya jurnalistik mereka yang dinilai edukatif, informatif, faktual dan berimbang.
Pada 2023, AMA memberikan penghargaan untuk enam kategori, yaitu Media Cetak Terbaik, Media Online Terbaik, Media TV Terbaik, Media Radio Terbaik, Jurnalis Media Cetak Terbaik, dan Jurnalis Media Online Terbaik.
Baca Juga: Bangun Kembali Gaza, AWG Serukan Sinergi Bersama untuk RSIA Indonesia
Kedatangan Menlu Retno tersebut untuk melunasi utang undangan setelah tak sempat datang di puncak Hari Pers Nasional (HPN) di Ancol, Jakarta pada 17-20 Februari lalu.
Saat itu, dia tengah menjalankan tugas negara menghadiri sidang mahkamah internasional di Den Haag, Belanda.
Dalam pertemuan dengan Ketua Umum PWI Pusat Hendry CH Bangun beserta jajaran, Menlu Retno menceritakan soal tugas negaranya selama di Belanda.
Dia memaparkan secara detail peran Indonesia di tengah konflik di Israel-Palestina terutama di Gaza.
Baca Juga: Jakarta Banjir, Jalur Transportasi Publik Terganggu di Beberapa Wilayah
“Indonesia mengikuti seksama keputusan pengadilan internasional (ICJ) mengenai situasi di Gaza,” kata Menlu Retno.
Menurut Menlu Retno, keputusan ICJ belum memenuhi harapan banyak pihak mengenai pentingnya penghentian agresi Israel.
“Tapi keputusan tersebut tetap merupakan perkembangan penting bagi penegakan hukum internasional,” ujarnya.
Dikatakan Menlu Retno, ICJ telah memerintahkan Israel untuk segera bertindak mencegah genosida di Gaza.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Imlek, Hujan Merata di Semua Wilayah
Sayangnya, ICJ tidak menyerukan gencatan senjata di kantong-kantong wilayah yang dilanda perang tersebut.
“Hakim mahkamah internasional memerintahkan Israel untuk mengambil langkah-langkah membatasi kematian dan kehancuran yang disebabkan oleh kampanye militernya. Hakim juga memerintahkan pencegahan dan menghukum hasutan untuk melakukan genosida, dan memastikan penyediaan bantuan kemanusiaan ke Gaza,” jelas Menlu Retno.
Usai menceritakan perjalanannya ke negeri kincir angin itu, Menlu Retno mendapatkan medali emas kemerdekaan pers yang diberikan langsung Ketum PWI Henddry CH Bangun.
“Alhamdulillah sudah bisa tidur nyenyak setelah menerima langsung medali emas kemerdekaan pers,” ujar Retno, senang.
Baca Juga: MER-C Kembali Berangkatkan Tim Medis ke Jalur Gaza
Kedatangan Menlu Retno sendiri ke acara tersebut langsung dibawa oleh Uni Lubis dan juga dihadiri pentolan pengurus PWI Pusat, juga hadir wakil dari Dewan Pers.
Dalam pertemuan dengan Menlu juga diadakan dialog dan ada sesion yang sifatnya off the record. (R/R1/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)