Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PYONGYANG: PBB FORUM KEBOHONGAN

Rendi Setiawan - Ahad, 28 September 2014 - 16:51 WIB

Ahad, 28 September 2014 - 16:51 WIB

2682 Views ㅤ

Menteri Luar Negeri Korea Utara, Ri Yong Su alamat sesi ke-69 Majelis Umum PBB di markas besar PBB pada Sabtu, 27 September, 2014 (Foto: AP)
Menteri Luar Negeri Korea Utara, Ri Yong Su alamat sesi ke-69 Majelis Umum PBB di markas besar PBB pada Sabtu, 27 September, 2014 (Foto: AP)

Menteri Luar Negeri Korea Utara, Ri Yong Su, alamat sesi ke-69 Majelis Umum PBB di markas besar PBB pada Sabtu, 27 September, 2014 (Foto: AP)

New York, 4 Dzulhijjah 1435 H/ 28 September 2014 M (MINA) – Menteri Luar Negeri Korea Utara, Ri Yong Su, melabrak Dewan Keamanan PBB dengan mengatakannya sebagai  sebagai forum kebohongan dan selalu memberlakukan standar ganda, karena itu ia menyerukan diadakannya reformasi pada Dewan Keamanan PBB tersebut.

Kehadiran RI pada sidang Majlis Umum PBB, New York, Sabtu, menjadikan ia  sebagai  pejabat tinggi Korea Utara pertama yang hadir di sidang tahunan PBB dalam 15 tahun terakhir.

Ri mengkritik Dewan Keamanan PBB, yang telah menjatuhkan sanksi keras terhadap negaranya karena program pengembangan nuklir dan rudal, sementara negara-negara lain seperti Israel dibiarkan bebas melakukan  hal yang sama . Kantor berita Nahar melaporkan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad.

“Dewan Keamanan seharusnya tidak lagi berfungsi karena telah lama menjadi sebagai forum untuk berbohong dan melaksanakan standar ganda,” kata Ri di Majelis Umum PBB di New York.

Baca Juga: Turki Gelar Perkemahan Khusus Media Peduli Palestina

Ia menyebut sebagai contoh, Dewan Keamanan telah menutup mata terhadap kematian ribuan warga sipil di Gaza dari serangan Israel, tapi pada saat yang sama menghukum Suriah terkait konflik di wilayahnya.

Dia mengatakan tentang Suriah, bahwa  Dewan Keamanan menampilkan manifestasi ekstrim dari standar ganda, karena menurutnya  tidak ada tindakan yang harus diambil terhadap Suriah.

Kemudian dikritiknya koalisi baru pimpinan AS yang di bawah penyamaran apa yang disebut “kontra-terorisme,” digunakan sebagai dalih  untuk melancarkan serangan udara terhadap ISIS.

Lebih lanjut, Menlu Korea Utara  juga menyerang Amerika Serikat karena latihan militer gabungan dengan Korea Selatan pada Agustus silam. “Tapi Derwan Keamanan menolak mempertimbangkan permintaan Korea Utara untuk menghentikan latihan perang itu, yang jelas merupakan provokasi untuk meningkatkan ketegangan antara kedua Korea yang berseteru,” kata Ri Yong Su.

Baca Juga: Prancis Terus Kirim Senjata ke Israel Meski Dapat Kecaman

Beralih ke program nuklir Korea Utara, Ri menegaskan, AS telah melancarkan “kebijakan bermusuhan”pada program Pyongyang  mengembangkan senjata nuklir, yang jelas-jelas tidak dimaksudkan untuk mengancam atau menyerang fihak lain.

Sementara itu Menteri Luar Negeri China, Wang Yi dalam pidatonya kepada Majelis Umum yang dihadiri 193 negara, menyerukan dimulainya kembali pembicaraan enam pihak tentang program nuklir Korea Utara.

Laporan dari pengawas nuklir PBB mengatakan tentang reactor nuklir Korea Utara di lokasi Yongbyon dapat beroperasi lagi.

Namun demikian, para ahli mengatakan, “Reaktor ini mampu memberikan Korea Utara enam kilo (13 pon) plutonium per tahun – cukup untuk satu bom nuklir.”

Baca Juga: Israel di Ambang Krisis Ekonomi Akibat Lonjakan Inflasi

Korea Utara sendiri telah dijatuhi sanksi oleh Dewan Keamanan PBB sejak tahun 2006 karena programj pemhgembangan nuklir-nya, dan mendapat sanksi baru pada Maret 2013 karena melakukan  uji coba nuklir untuk yang ketiga. (T/P011/P2)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Percobaan Pembunuhan Trump Terjadi Lagi, Fox dan NYT Ungkap Tersangka


Rekomendasi untuk Anda