Beirut, MINA – Anggota Dewan Pusat Hizbullah, Sheikh Nabil Qaouq, mengatakan, penunjukan mantan menteri Hassan Diab sebagai perdana menteri telah mengakhiri upaya Amerika Serikat untuk “mengeksploitasi” krisis dan protes di Lebanon.
“Amerika telah gagal, karena bertaruh untuk mengeksploitasi krisis domestik dan berinvestasi di dalamnya dan telah menemui jalan buntu, setelah mencoba mengambil keuntungan dari krisis untuk mencapai keuntungan politik,” katanya, demikian Nahar Net melaporkan.
“Penunjukan PM Diab menunjukkan usaha untuk mengakhiri eksploitasi Amerika,” tambahnya.
Menurutnya ada “peluang nyata untuk membentuk pemerintah yang menyelamatkan Lebanon dari situasi yang lebih buruk,” kata Qaouq.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Pejabat Hizbullah itu juga mendesak semua kekuatan politik untuk “menunjukkan sikap patriotik yang bertanggung jawab dengan memberikan kesempatan kepada PM yang ditunjuk untuk membentuk pemerintah keselamatan reformis, bukan pemerintah yang bertujuan untuk menghadapi siapa pun, pemerintah yang akan mendengarkan suara-suara semua orang, apakah mereka yang hadir di kotak atau di rumah mereka.”
Hassan Diab resmi menjabat sebagai Perdana Menteri Lebanon pada Kamis (19/12).
Doktor di bidang teknik mesin itu bersumpah akan segera membentuk pemerintahan dan bekerja semaksimal mungkin untuk mengatasi krisis ekonomi dan meyakinkan para demonstran di Lebanon. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)