Gaza, MINA – Qatar mengumumkan alokasi bantuan hibah senilai AS$ 150 juta (sekitar Rp2,1 triliun lebih) untuk Jalur Gaza selama enam bulan ke depan sebagai bagian dari bantuan Qatar dalam berbagai bidang di jalur ini.
Ketua Komite Nasional untuk rekonstruksi Gaza, Duta Besar Mohamed al-Emadi, mengatakan, AS$ 90 juta akan dibayarkan untuk gaji karyawan, dan AS$ 60 juta lainnya untuk pembangkit listrik dan bahan bakar. Quds Press melaporkan, Selasa, 12 Maret.
Hal ini dibahas dalam pertemuan al-Emadi dengan Yahya al-Sinwar, Kepala Gerakan Hamas di Jalur Gaza, di kantornya, pada Selasa.
Baca Juga: Francesca Albanese Serukan Embargo Senjata dan Boikot Ekonomi Global terhadap Israel
Qatar telah mengkonversi dua pembayaran sebelumnya pada akhir 2018.
Pihak Israel menunda masuknya trasfer dana ketiga tahun 2019, dengan dalih ketegangan keamanan di perbatasan Gaza.
Al-Emadi mengatakan, negaranya akan terus melanjutkan upayanya untuk meringankankesulitan di Jalur Gaza dan berupaya membuka blokade.
Menurut pernyataan itu, kedua pihak membahas banyak proyek yang diajukan dalam kerangka peran dasar Qatar untuk meringankan rakyat Palestina.
Baca Juga: Media Israel Klaim Hamas Setuju Gencatan Senjata dengan Jaminan AS
Al-Sinwar menekankan hubungan hangat antara Hamas dan Qatar, serta memuji peran Qatar yang telah berdiri bersama rakyat Palestina di Jalur Gaza.
Sebelumnya, pihak internal Israel menghambat kedatangan al-Emadi ke Jalur Gaza pada awal Januari, terkait dengan pengiriman ketiga hibah Qatar.
Namun, Dewan Keamanan Israel kemudian memutuskan masalah itu dan mengizinkan al-Emadi masuk.
Pemerintah Palestina di Jalur Gaza bergantung pada bantuan keuangan untuk membayar gaji sekitar 40.000 karyawan.
Baca Juga: Media Ungkap Tuntutan Israel dalam Gencatan Senjata di Gaza
Lebih dari 2 juta warga di Gaza juga menderita kondisi hidup dan kesehatan yang sangat buruk sebagai akibat dari blokade Israel 13 tahun. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: PBB Rilis Daftar Perusahaan Dunia Pendukung Genosida Israel di Gaza