Manama, MINA – Bahrain dan Qatar telah setuju untuk melanjutkan penerbangan mulai Kamis (25/5), Kantor Berita Bahrain melaporkan.
Hal itu menandai tanda terbaru dari pencairan diplomatik antara negara-negara Teluk di tengah dorongan yang lebih luas guna mengurangi ketegangan di wilayah tersebut, demikian Middle East Eye melaporkan, Selasa (16/5).
Sebelumnya, kedua negara menjalin kembali hubungan pada April 2023 dalam pertemuan yang diadakan di ibu kota Saudi, Riyadh.
Manama mengambil bagian dalam blokade Teluk selama hampir empat tahun terhadap Qatar yang berasal dari kepahitan atas hubungan Doha dengan Iran, dukungannya untuk Ikhwanul Muslimin, dan gerakan Islam lainnya yang disebut Arab Saudi dan sekutunya sebagai “teroris”, Qatar membantah tuduhan itu.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Negara-negara Teluk sejak itu bergerak memperbaiki hubungan dalam gelombang pemulihan hubungan regional. Sementara Arab Saudi bergerak lebih cepat untuk membangun kembali hubungan dengan Qatar, UEA dan Bahrain lebih lambat.
Bahrain, negara berpenduduk hanya 1,5 juta, sangat sensitif terhadap hubungan Qatar dengan Iran.
Negara-negara Teluk telah berusaha untuk melewati ketegangan karena mereka fokus menopang ekonomi domestik mereka, menunggangi gelombang harga minyak, dan gas yang tinggi yang memungkinkan mereka menanamkan dana ke dalam proyek-proyek besar.
Piala Dunia yang diselenggarakan di Qatar tahun lalu memberi para pemimpin Timur Tengah format profil tinggi untuk mengekspresikan pergeseran pendekatan mereka ke wilayah tersebut sehingga dilihat seluruh dunia. (T/R6/RI-1)
Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri
Mi’raj News Agency (MINA)