Doha, 5 Shafar 1437/17 November 2015 (MINA) – Sebuah Fakultas Studi Islam Qatar (QFIS), pada Hamad bin Khalifa University menggelar pertemuan membahas masalah Keuangan Islam, sebuah harapan yang diinginkan pada pertemuan Ahad lalu, yang diselenggarakan oleh Pusat Ekonomi Islam dan pusat penelitian keuangan di Qatar.
Tujuannya adalah untuk mendorong dialog konstruktif antara akademisi dengan pemimpin dari industri keuangan, membangun pemahaman tentang sudut pandang yang berbeda mengenai hal-hal penting, dan menciptakan sebuah forum diskusi untuk bekerjasama dalam membangun industri keuangan yang kuat dan stabil. International Islamic News Agency melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Pertemuan itu merupakan kesempatan untuk mempertimbangkan isu-isu yang dihadapi industri keuangan Islam saat ini.
Topik pembicaraan meliputi tujuan utama bank syariah dalam perekonomian yang berorientasi pasar, perbedaan antara persepsi keuangan Islam dan realitas industri, serta bagaimana bank-bank Islam dapat mendukung kebutuhan dan harapan bagi lulusan baru yang mencari lapangan kerja.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Dalam sambutan mewakili ketua QFIS Dr Mohammed Khalifa, dilanjutkan sambutan dari Dr. S Nazim Ali, direktur Pusat Ekonomi Islam dan Keuangan di QFIS, dan Dr. Tariqullah Khan, profesor Keuangan Islam di QFIS.
Dr. Nazim Ali, mengamati bahwa tujuan penting dari pertemuan adalah untuk mendapatkan umpan balik dari para pemimpin industri dengan berbagai macam dukungan akademisi.
Peserta mengakui kebutuhan akan industri dan akademisi akan membagi sudut pandang mereka dengan satu sama lain secara berkala.
Pusat Ekonomi Islam dan Keuangan akan segera menerbitkan sebuah laporan yang menguraikan pertimbangan dari diskusi dan merinci semua rekomendasi yang muncul dalam pertemuan tersebut. (T/een/P4)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon