Doha, MINA – Pemerintah Qatar pada Sabtu (7/10) menyatakan Israel harus bertanggung jawab atas eskalasi militer yang sedang berlangsung antara gerakan perlawanan Hamas Palestina dan Israel.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan Israel “bertanggungjawab penuh atas eskalasi yang sedang berlangsung, karena pelanggaran terus-menerus terhadap hak-hak rakyat Palestina, termasuk serangan berulang kali ke Masjid Al-Aqsa di bawah perlindungan polisi Israel.” demikian Middle East Monitor.
Pernyataan tersebut menekankan “kebutuhan mendesak bagi komunitas internasional untuk memaksa Israel menghentikan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional, mematuhi resolusi legitimasi internasional, dan menghormati hak-hak historis rakyat Palestina.”
Kementerian Luar Negeri menegaskan kembali “sikapnya yang teguh terhadap keadilan perjuangan Palestina dan hak-hak sah rakyat Palestina, termasuk pendirian negara merdeka di perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai Ibu kotanya.”
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Pernyataan juga dikeluarkan oleh Turki, Mesir, Arab Saudi dan Pakistan, yang mendesak kedua pihak untuk menahan diri dan segera menghentikan eskalasi yang sedang berlangsung.
Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata gerakan Hamas, mengumumkan pada Sabtu bahwa mereka memulai Operasi Al-Aqsa dengan roket yang menargetkan lokasi musuh, bandara, dan instalasi militer.
Sebagai tanggapan, tentara Israel mengumumkan peluncuran Operasi Pedang Besi di Jalur Gaza, “memulai operasi skala besar untuk membela warga sipil Israel dari serangan gabungan yang diluncurkan terhadap Israel oleh Hamas.”
Ketua Biro Politik Gerakan Perlawanan Palestina Hamas Ismail Haniyeh menggambarkan tindakan tersebut sebagai aksi “heroik,” dan mengatakan bahwa tindakan tersebut merupakan respons terhadap kekerasan yang dilakukan pasukan Israel dan pemukim ilegal terhadap warga sipil Palestina dan penyerbuan Masjid Al-Aqsa.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Perdana Menteri Israel Netanyahu mengatakan negaranya “telah berperang” sejak pagi. (T/R4/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka