Doha, MINA – Qatar pada hari Sabtu (21/12) secara resmi membuka kembali kedutaannya di ibu kota Suriah, Damaskus, setelah hampir 13 tahun.
Bendera Qatar dikibarkan di gedung kedutaan, yang melanjutkan operasi di ibu kota Suriah setelah jatuhnya rezim Assad. Anadolu melaporkan.
Khalid Al-Khalid, seorang penduduk setempat, mengungkapkan kebahagiaannya atas pembukaan kembali kedutaan.
Ia mencatat bahwa Qatar adalah salah satu negara yang paling mendukung revolusi Suriah, dengan mengatakan: “Saya berharap negara-negara lain juga akan membuka kembali kedutaan mereka.”
Baca Juga: [POPULER MINA] Prabowo Serukan Persatuan dan Netanyahu Takut Ditangkap
Al-Khalid menekankan perlunya Suriah untuk menerima dukungan internasional, dengan mengatakan: “Kami ingin negara-negara Arab berdiri bersama kami.”
Warga lainnya, Nour Ghaith, juga menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan Doha terhadap revolusi Suriah.
Ghaith mengatakan bahwa pembukaan kembali kedutaan akan berkontribusi pada kemajuan Suriah menuju tempat yang aman, dengan harapan bahwa mereka yang mengungsi akan kembali.
Ia menambahkan bahwa ia senang dengan dibukanya kembali kedutaan tersebut, karena akan membantu pembangunan kembali Suriah.
Baca Juga: Presiden Chili Sebut Netanyahu Penjahat Perang
Qatar menutup kedutaannya di Damaskus pada bulan Juli 2011, menyusul serangan oleh para pendukung rezim Bashar al-Assad. Serangan tersebut merupakan respons terhadap liputan Revolusi Suriah oleh televisi Al Jazeera yang berbasis di Qatar, yang dimulai pada bulan Maret 2011.
Bashar Assad, pemimpin Suriah selama hampir 25 tahun, melarikan diri ke Rusia setelah kelompok oposisi menguasai Damaskus pada tanggal 8 Desember, yang mengakhiri rezim Partai Baath, yang telah berkuasa sejak tahun 1963.
Pengambilalihan tersebut terjadi setelah pejuang Hayat Tahrir al-Sham merebut kota-kota penting dalam serangan kilat yang berlangsung kurang dari dua pekan. []
Baca Juga: Moskow: NATO Bersiap Perang dengan Rusia
Mi’raj News Agency (MINA)