Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Qatar Khawatirkan Pembangkit Nuklir UEA

Ali Farkhan Tsani - Kamis, 21 Maret 2019 - 16:59 WIB

Kamis, 21 Maret 2019 - 16:59 WIB

9 Views

Doha, MINA – Qatar mengkhawatirkan pembangkit nuklir yang sedang dibangun di Uni Emirat Arab (UEA) sebagai ancaman serius bagi stabilitas regional dan lingkungan.

Dalam sebuah surat kepada Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Qatar juga memanggil organisasi yang berbasis di Wina untuk membuat kerangka kerja keamanan nuklir di Teluk. Al Jazeera melaporkan, Kamis, 21 Maret.

Dalam suratnya, Qatar mengatakan bahwa gelombang radioaktif dari pembuangan pembangkit nuklir, dapat mencapai ibukotanya dalam lima hingga 13 jam.

“Kebocoran radiasi juga akan berdampak buruk pada pasokan air di kawasan itu karena ketergantungannya pada instalasi desalinasi,” ujarnya.

Baca Juga: Penerima Zayed Award 2025 dari Pejuang Perubahan Iklim hingga Organisasi Kemanusiaan

Pembangkit listrik tenaga nuklir Barakah, terletak di Abu Dhabi.

Qatar percaya bahwa kurangnya kerjasama internasional dengan negara-negara tetangga mengenai perencanaan bencana, kesehatan dan keselamatan dan perlindungan lingkungan menimbulkan ancaman serius bagi stabilitas kawasan dan lingkungannya,” kata surat dari kementerian urusan luar negeri Qatar kepada Direktur Jenderal IAEA Yukiya Amano.

Qatar juga mengatakan bahwa teknologinya relatif belum teruji karena hanya ada satu reaktor komersial jenis ini yang beroperasi, di Korea Selatan.

UAE mengatakan pada hari Rabu, bahwa program energi nuklirnya sesuai dengan standar IAEA dan praktik terbaik internasional.

Baca Juga: Demokrat Desak Mulai Kembali Program Relokasi Pengungsi Afghanistan di AS

“Uni Emirat Arab mematuhi komitmennya pada standar tertinggi keselamatan, keamanan, dan non-proliferasi nuklir,” Hamad al-Kaabi, perwakilan tetap UEA untuk IAEA, mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada Reuters.

Dia menambahkan bahwa Barakah, yang semula dijadwalkan akan online pada 2017, sekarang diharapkan akan mulai beroperasi pada 2020.

Qatar mengatakan kekhawatiran regional tentang keamanan nuklir akan diperkuat ketika program nuklir sipil Arab Saudi juga diluncurkan.

Saudi sedang mempertimbangkan untuk membangun 17,6 gigawatt (GW) kapasitas nuklir pada tahun 2032, setara dengan sekitar 17 reaktor, menjadikannya salah satu proyek terbesar secara global.

Baca Juga: Trump Klaim Mesir dan Yordania akan Patuhi Usulan Pembersihan Etnis Palestina

Sementara tidak ada komentar langsung oleh IAEA. (T/RS2/B05)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Tabrakan Pesawat American Airlines vs Helicopter UH-60 Black Hawk, Ini Reaksi Trump

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Palestina
Palestina
Palestina
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait dengan Investor Perumahan (SHK) Kerajaan Qatar Yang Mulia Sheikh Abdulaziz bin Abdulrahman Al Thani melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) Pengembangan Proyek Hunian 1 Juta Unit (foto: BPMI Setpres)
Indonesia
Indonesia
Palestina
Kolom
Indonesia