Qatar Khawatirkan Pembangkit Nuklir UEA

Doha, MINA – mengkhawatirkan pembangkit yang sedang dibangun di Uni Emirat Arab () sebagai ancaman serius bagi stabilitas regional dan lingkungan.

Dalam sebuah surat kepada Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Qatar juga memanggil organisasi yang berbasis di Wina untuk membuat kerangka kerja keamanan nuklir di Teluk. Al Jazeera melaporkan, Kamis, 21 Maret.

Dalam suratnya, Qatar mengatakan bahwa gelombang radioaktif dari pembuangan pembangkit nuklir, dapat mencapai ibukotanya dalam lima hingga 13 jam.

“Kebocoran radiasi juga akan berdampak buruk pada pasokan air di kawasan itu karena ketergantungannya pada instalasi desalinasi,” ujarnya.

Pembangkit listrik tenaga nuklir Barakah, terletak di Abu Dhabi.

“Qatar percaya bahwa kurangnya kerjasama internasional dengan negara-negara tetangga mengenai perencanaan bencana, kesehatan dan keselamatan dan perlindungan lingkungan menimbulkan ancaman serius bagi stabilitas kawasan dan lingkungannya,” kata surat dari kementerian urusan luar negeri Qatar kepada Direktur Jenderal IAEA Yukiya Amano.

Qatar juga mengatakan bahwa teknologinya relatif belum teruji karena hanya ada satu reaktor komersial jenis ini yang beroperasi, di Korea Selatan.

UAE mengatakan pada hari Rabu, bahwa program energi nuklirnya sesuai dengan standar IAEA dan praktik terbaik internasional.

“Uni Emirat Arab mematuhi komitmennya pada standar tertinggi keselamatan, keamanan, dan non-proliferasi nuklir,” Hamad al-Kaabi, perwakilan tetap UEA untuk IAEA, mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada Reuters.

Dia menambahkan bahwa Barakah, yang semula dijadwalkan akan online pada 2017, sekarang diharapkan akan mulai beroperasi pada 2020.

Qatar mengatakan kekhawatiran regional tentang keamanan nuklir akan diperkuat ketika program nuklir sipil Arab Saudi juga diluncurkan.

Saudi sedang mempertimbangkan untuk membangun 17,6 gigawatt (GW) kapasitas nuklir pada tahun 2032, setara dengan sekitar 17 reaktor, menjadikannya salah satu proyek terbesar secara global.

Sementara tidak ada komentar langsung oleh IAEA. (T/RS2/B05)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.