Gaza, MINA – Qatar berkomitmen melanjutkan mediasi perundingan gencatan senjata antara Israel dan Hamas, sebagaimana diumumkan Perdana Menteri/Menteri Luar Negeri, Syeikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani dalam pembukaan Forum Doha ke-22, Sabtu (7/12).
Langkah tersebut dilakukan Qatar setelah menunda jadwal mediasi hampir sebulan yang lalu, dengan alasan kurangnya keseriusan dari pihak-pihak yang terlibat dalam negosiasi.
Dalam pidatonya, Al Thani menekankan, keputusan Qatar untuk kembali memasuki perundingan didorong oleh momentum baru dalam negosiasi, khususnya setelah terpilihnya Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Al Thani memandang krisis kemanusiaan yang terjadi di Gaza memiliki dampak ke negara tetangga seperti Lebanon dan Suriah. Karenanya, ia menekankan kebutuhan mendesak untuk mengakhiri penderitaan rakyat di Gaza.
Baca Juga: WFP: Pengurangan Bantuan Bebani Perempuan dan Anak-Anak Afghanistan
Upaya mediasi yang dipimpin AS, Mesir, dan Qatar untuk mencapai gencatan senjata serta perjanjian pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas gagal karena penolakan pihak Israel menghentikan agresinya ke Gaza.
Israel melancarkan agresi militer ke Gaza yang mengakibatkan syahidnya lebih dari 44.600 orang, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak sejak 7 Oktober 2023 lalu.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Biara Tertua di Mandalay Runtuh oleh Gempa, Puluhan Biksu dan Biarawati Tewas