Doha, MINA – Kementerian Luar Negeri Qatar mengutuk rencana pemerintah Israel yang baru untuk memperluas permukiman di Tepi Barat yang diduduki dan upaya Yahudisasi di Yerusalem.
Dalam sebuah pernyataan resminya yang dilaporkan MEMO, Ahad (1/1), Qatar menyatakan mengutuk keras rencana pemerintah Israel untuk perluasan permukiman dan upaya berkelanjutan Yahudisasi Kota Al-Quds dan Masjid Al-Aqsa.
Qatar menyatakan, rencana Israel adalah pelanggaran berat terhadap Piagam PBB, prinsip hukum internasional, resolusi PBB terkait dan serangan terang-terangan terhadap hak-hak persaudaraan rakyat Palestina.
Pernyataan tersebut mengatakan langkah seperti itu merusak upaya untuk mencapai solusi dua negara dan meminta komunitas internasional untuk memikul tanggung jawabnya dalam memastikan Israel menghentikan kebijakan pemukimannya di Wilayah Pendudukan Palestina.
Baca Juga: [POPULER MINA] Perintah Penangkapan Netanyahu dan Layanan di Semua RS Gaza Berhenti
Pada saat yang sama, Negara-negara Teluk memperbaharui dukungan yang teguh untuk tujuan Palestina yang adil dan hak-hak sah rakyat Palestina.
Peenyataan itu juga menegaskan kembali dukungannya untuk pembentukan negara Palestina merdeka di perbatasan 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya.
Pernyataan ini muncul hanya satu hari setelah pemerintah Israel yang paling ekstremis dan sayap kanan baru dilantik di tengah ketakutan regional dan global, di mana pemerintah ini akan meningkatkan perluasan permukiman dan Yahudisasi Yerusalem.
Menjelang pengambilan sumpah, Netanyahu mengumumkan, pemerintah barunya akan memperkuat permukiman di Tepi Barat yang diduduki dan Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki.(T/R1/P1)
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza