Doha, MINA – Qatar dan Mesir mengirim bantuan kemanusiaan ke Sudan yang tengah terjadi bentrokan berlangsung antara tentara dan pasukan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF), lapor Anadolu Agency.
Sebuah pesawat berisi makanan dikirim ke mereka yang terkena dampak konflik bekerja sama dengan Dana Pembangunan Qatar, menurut Kantor Berita Qatar mengutip Badan Amal Qatar.
Bantuan tersebut berupa sembako dan 35 ton bantuan sembako dibagikan kepada mereka yang membutuhkan.
“Juga, sebuah kapal pasokan Mesir yang memuat ratusan ton bahan bantuan tiba di Sudan,” kata tentara Mesir dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
“Bantuan tersebut diberikan oleh Kementerian Pertahanan dan Solidaritas Sosial Mesir, Bulan Sabit Merah Mesir dan Rumah Zakat dan Amal Mesir,” katanya.
Banyak negara Arab, termasuk Mesir dan Qatar, sebelumnya mengirimkan bantuan ke Sudan yang dilanda konflik.
Sudan telah dilanda pertempuran antara tentara dan RSF sejak April. Hampir 1.000 warga sipil tewas dan ribuan lainnya terluka dalam kekerasan itu, menurut petugas medis setempat.
Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) memperkirakan bahwa lebih dari 2,2 juta orang telah mengungsi akibat konflik saat ini.
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia
Pekan lalu PBB memperingatkan bahwa meningkatnya serangan di Darfur bisa menjadi “kejahatan terhadap kemanusiaan.”
Ketidaksepakatan telah muncul dalam beberapa bulan terakhir antara tentara dan RSF tentang integrasi kelompok paramiliter ke dalam angkatan bersenjata, syarat utama perjanjian transisi Sudan dengan kelompok-kelompok politik.
Sudan tidak memiliki pemerintahan yang berfungsi sejak musim gugur 2021, ketika militer membubarkan pemerintahan transisi Perdana Menteri Abdalla Hamdok dan menyatakan keadaan darurat, dalam sebuah langkah yang dikecam oleh kekuatan politik sebagai “kudeta”.
Masa transisi, yang dimulai pada Agustus 2019 setelah penggulingan Presiden Omar al-Bashir, dijadwalkan berakhir dengan pemilu pada awal 2024. (T/R4/P1)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)