Doha, MINA – Duta Besar India di Doha, Deepak Mittal diberikan surat protes resmi yang mengatakan, Qatar mengharapkan permintaan maaf publik dari Pemerintah India terkait pernyataan pejabat yang dianggap menghina Nabi Muhammad, menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Qatar, Ahad (5/6).
Pemerintah Qatar juga menuntut New Delhi mengecam pernyataan pejabat tinggi di partai berkuasa India yang digambarkan sebagai “islamofobia”, The New Arab melaporkan.
“Membiarkan pernyataan islamofobia seperti itu berlanjut tanpa hukuman merupakan bahaya besar bagi perlindungan hak asasi manusia,” kata Kementerian. “(Jika dibiarkan) akan menciptakan siklus kekerasan dan kebencian.”
Sebelumnya pada Ahad, negara tetangga Kuwait mengatakan, mereka telah memanggil Duta Besar India, di tengah seruan yang meluas di media sosial untuk memboikot barang-barang India di Teluk.
Baca Juga: Kemlu Yordania: Pengeboman Sekolah UNRWA Pelanggaran terhadap Hukum Internasional
Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang berbasis di Jeddah, Arab Saudi, juga mengutuk pernyataan dari India tersebut pada hari Ahad, dengan mengatakan bahwa pernyataan itu datang dalam “konteks meningkatnya kebencian dan pelecehan terhadap Islam di India dan praktik sistematis terhadap Muslim”.
Dalam debat sebuah acara TV, Juru Bicara Partai Bharatiya Janata (BJP) India Nupur Sharma mengeluarkan sebuah pernyataan yang menghina Nabi Muhammad.
Komentar Sharma memicu keluhan dari beberapa negara Muslim, memaksa BJP untuk manangguhkan posisi Sharma pada Ahad.
Sharma mengatakan di Twitter bahwa komentarnya sebagai tanggapan atas “penghinaan” yang dibuat terhadap dewa Hindu Siwa.
Baca Juga: Parlemen Arab Minta Dunia Internasional Terus Beri Dukungan untuk Palestina
“Jika kata-kata saya telah menyebabkan ketidaknyamanan atau menyakiti perasaan keagamaan siapa pun, saya dengan ini menarik pernyataan saya tanpa syarat,” katanya.
Kedutaan Besar India di Doha mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa “tindakan keras” telah diambil terhadap “elemen pinggiran” yang telah membuat komentar yang menghina. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ribuan Warga Yordania Tolak Pembubaran UNRWA