Ramallah, MINA – Utusan Qatar untuk Jalur Gaza, Mohammad al Emadi, menyatakan negaranya telah menandatangani sebuah memorandum untuk menginvestasikan AS$60 juta buat membangun jaringan pipa menyalurkan gas Israel ke pembangkit listrik Gaza.
Berdasarkan perjanjian tersebut, gas alam akan mengalir dari ladang gas Leviathan Israel, yang terletak di lepas pantai Gaza. Uni Eropa dan Qatar akan membayar untuk pipa dan gas, MEMO melaporkan pada Senin (27/12).
Menurut pernyataan itu, kesepakatan akhir tentang inisiatif “Gaza untuk Gaza” belum tercapai dan masih bisa berbulan-bulan atau bertahun-tahun lagi.
Inisiatif tersebut, yang digambarkan oleh The Times of Israel sebagai upaya diplomatik yang kompleks, melibatkan Hamas, PA, Qatar, Mesir dan Uni Eropa, di antara para pemain lainnya.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Gaza telah menderita defisit listrik kronis selama lebih dari 16 tahun sejak pemboman Israel terhadap pembangkit listrik satu-satunya yang menggunakan bahan bakar diesel impor.
Proyek ini berusaha mengganti bahan bakar diesel dengan gas dari Israel.
Transisi Gaza dari bahan bakar diesel ke gas alam secara luas dipandang sebagai solusi penting untuk krisis listrik daerah kantong itu. Gaza memiliki sejumlah besar cadangan gas alam, tetapi Israel telah mencegah Palestina menggunakan gas ini. (T/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant