Moskow, 16 Ramadhan 1438/11 Juni 2017 (MINA) – Menteri Luar Negeri Qatar Mohammed bin Abdul Rahman Al-Thani mengatakan, negaranya siap menyelesaikan krisis Teluk melalui dialog, sementara Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan Moskow siap membantu menemukan solusi untuk menyelesaikan krisis.
Menlu Qatar menyerukan hal itu saat berada di Moskow pada Sabtu (10/6/2017) untuk mengadakan pembicaraan dengan pejabat-pejabat tinggi Rusia guna mencari peyelesaian krisis Teluk melalui dialog, negosiasi dan saling menghormati.
Rusia telah menunjukan keinginan untuk menjadi penengah bersama Turki, Kuwait dan Oman.
Dalam kesempatan itu Menlu Qatar mengkritik tindakan-tindakan yang disebutnya ilegal yang diberlakukan negara-negara yang memutus hubungan diplomatik pada Qatar.
Baca Juga: Jejak Masjid Umayyah di Damaskus Tempat al-Jawlani Sampaikan Pidato Kemenangan
“Kami belum mengetahui apa sebenarnya di balik tindakan yang diambil terhadap Qatar seolah merupakan negara musuh,” ujarnya, Al-Jazeerah edisi bahasa Arab yang dikutip Mi’raj Islamic News Agrency (MINA).
Qatar menyambut tawaran Rusia untuk ikut menyelesaikan krisis.
Menlu Qatar Mohammde Al-Thani juga memaparkan, hubungan antara Doha dan Washington selama ini juga cukup solid dan kuat dan mencakup semua bidang.
Ia mengatakan, negaranya cukup aktif dalam upaya memerangi terorisme, sehingga merasa terkejut pada laporan Presiden AS Donald Trump, yang melontarkan “tuduhan”. Karenanya ia juga mengkritik Washington yang begitu saja menerima informasi dari negara-negara lain. Padahal memiliki saluran komunikasi yang efektif dengan negaranya untuk saling bertukar informasi.
Baca Juga: Pemerintahan Transisi Suriah Dipercayakan kepada Mohamed Al-Bashir
Sementara itu, Menlu Rusia Lavrov menekankan bahwa negaranya akan terus kontak dengan semua pihak yang terkait dengan Teluk krisis, dan siap untuk mengulurkan tangan membantu.
Moskow mendukung menyelesaikan melalui meja perundingan dan melalui dialog berdasarkan saling menghormati, dengan menunjukkan bahwa ancaman terorisme adalah yang paling penting bagi negara-negara di wilayah ini, dan menyerukan untuk bersama mengatasinya.
Rusia menunjukkan keinginan untuk memediasi bersama Turki, Kuwait dan Oman.
Menlu Qatar selanjutnya meneruskan perjalanan ke Jerman dan bertemu rekannya Zagmar Gabriel, yang menyerukan pencabutan blokade terhadap Qatar.
Baca Juga: Tank-Tank Israel Sudah Sampai Pinggiran Damaskus
Menlu Jerman Gabriel mengatakan, blokade adalah hal yang tidak dapat diterima, dan menekankan bahwa Qatar adalah mitra strategis dalam memerangi terorisme.
Menlu Qatar juga bertemu dengan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Federica Mogherini di Brussels, yang meminta semua pihak yang bersangkutan untuk mengakhiri Teluk krisis melalui dialog.
Qatar menyambut negara-negara sahabat yang ingin berpartisipasi positif dalam upaya ini. (T/RS2/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: PBB: 16 Juta Orang di Suriah Butuh Bantuan