Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Qatar Tekankan Pentingnya Sistem Perdagangan Multilateral

Ali Farkhan Tsani - Sabtu, 12 Oktober 2019 - 16:32 WIB

Sabtu, 12 Oktober 2019 - 16:32 WIB

8 Views

Doha, MINA – Qatar menekankan pentingnya membangun sistem perdagangan multilateral, terbuka, adil dan non-diskriminatif, yang berkontribusi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan.

Nayef Majid Al-Qahtani, anggota delegasi Qatar yang berpartisipasi dalam Majelis Umum PBB ke-74, mengatakan hal itu, seperti disebutkan Peninsula Qatar, Sabtu (12/10).

“Hal ini untuk mengatasi tantangan yang ada, terutama di negara-negara berkembang,” ujar Al-Qahtani.

Menurutnya, sistem perdagangan multilateral memainkan peran utama dan penting dalam upaya internasional untuk mencapai Agenda Qatar 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan.

Baca Juga: IKAPI Gelar Islamic Book Fair 2025, Catat Agendanya

Ia mengakui peran perdagangan internasional sebagai mesin untuk pertumbuhan ekonomi inklusif dan pengurangan kemiskinan.

“Ini menyerukan komunitas internasional untuk merevitalisasi kemitraan global dalam perdagangan,” lanjutnya.

Al-Qahtani juga mengumumkan dukungan Qatar untuk pernyataan yang dibuat oleh perwakilan Palestina atas nama Kelompok 77 dan Cina.

Ia juga memuji peran penting yang dimainkan oleh Konferensi PBB tentang Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD) , di mana Qatar menjadi tuan rumah edisi ke-13 pada tahun 2012, dan kontribusinya yang berharga dalam mengatasi masalah perdagangan dan pembangunan.

Baca Juga: Semangat dan Haru Iringi Pemberangkatan Kloter Pertama Haji dari Surabaya

Al-Qahtani menunjukkan bahwa keterlibatan Qatar dalam upaya kemitraan dengan komunitas internasional bukanlah hal baru. Ia menjelaskan bahwa tahun 2008 Doha menjadi tuan rumah pada Konferensi Tindak Lanjut Internasional tentang Pendanaan untuk Pembangunan.

Pada KTT Aksi Iklim bulan lalu, Qatar telah memberikan kontribusi AS$ 100 juta untuk mendukung negara-negara berkembang  menghadapi perubahan iklim. (T/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Indonesia Alihkan Ekspor ke Eropa dan Australia Hadapi Tarif Tinggi dari AS

Rekomendasi untuk Anda