Doha, MINA – Pemerintah Qatar menepis apa yang disebutnya sebagai “tuduhan palsu” oleh badan keamanan dalam negeri Israel, yang mengaitkan dana dari Qatar dengan peningkatan kekuatan militer Hamas sebelum serangan 7 Oktober 2023.
“Tuduhan palsu yang dibuat oleh badan keamanan Shin Bet yang mengaitkan bantuan Qatar dengan serangan 7 Oktober adalah contoh lain dari pengalihan, yang didorong oleh kepentingan pribadi dan pertahanan diri dalam politik Israel,” kata Kantor Media Internasional Qatar dalam sebuah pernyataan, Rabu (5/3). Demikian Arab News melaporkan.
Sehari sebelumnya, badan keamanan Shin Bet menerbitkan temuan dari penyelidikan internal yang mengakui kegagalannya sendiri dalam mencegah serangan lintas batas dari Gaza ke Israel selatan, yang memicu perang selama 15 bulan di Gaza.
Laporan Shin Bet juga mengatakan, “masuknya dana Qatar dan transfernya ke sayap militer” adalah salah satu “alasan utama penguatan Hamas yang memungkinkannya melancarkan serangan,” menurut ringkasan eksekutifnya.
Baca Juga: Iran Desak Afghanistan Ambil Tindakan Bersama Selesaikan Masalah Pengungsi
“Sudah diketahui umum di Israel dan dunia internasional bahwa semua bantuan yang dikirim dari Qatar ke Gaza ditransfer dengan sepengetahuan, dukungan, dan pengawasan penuh dari pemerintahan Israel saat ini dan sebelumnya, serta badan keamanan mereka — termasuk Shin Bet,” kata pernyataan Qatar.
“Tidak ada bantuan yang pernah dikirim ke sayap politik atau militer Hamas,” tambahnya.
Qatar telah menjadi tuan rumah kantor politik Hamas sejak 2012, dengan restu Amerika Serikat, tetapi juga memicu tuduhan bahwa Qatar mendukung pejuang Palestina. Namun, itu selalu dibantah oleh Pemerintah Doha.
Negara Teluk yang kaya gas itu memainkan peran penting dalam mengamankan gencatan senjata yang rapuh di Gaza, menjadi penengah antara Hamas dan Israel bersama Amerika Serikat dan Mesir. []
Baca Juga: Otoritas Saudi Buka Pendaftaran Online Itikaf di Masjidil Haram
Mi’raj News Agency (MINA)