Doha, MINA – Negara Qatar menolak mengambil alih kursi Kepresidenan Liga Arab sesi reguler ke-154 di tingkat menteri, setelah Palestina baru-baru ini mengundurkan diri dari posisi itu.
“Kami meminta maaf karena telah menyelesaikan sesi tersebut, yang ditinggalkan oleh Negara Palestina, sambil tetap berpegang pada hak Negara Qatar untuk menjadi presiden berikutnya pada sesi ke-155 pad Maret 2021,” kata Pemerintah Qatar dalam pernyataan pada Kamis malam (24/9), demikian dikutip dari MEMO, Sabtu (26/9).
Qatar dipilih menurut abjad dan sesuai dengan Pasal VI dari aturan prosedur Dewan Liga Arab, yang menyatakan: “Jika Presiden Dewan di tingkat menteri tidak dapat mengambil posisi, presiden sementara ditugaskan kepada delegasi dari negara yang akan memimpin sesi berikutnya.”
Negara Palestina pada Selasa lalu (22/9) memutuskan meninggalkan haknya untuk memimpin Dewan Liga Arab untuk sesi saat ini, sebagai tanggapan atas gelombang normalisasi dengan pendudukan Israel.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Menteri Luar Negeri Palestina Riyad Al-Maliki membenarkan bahwa keputusan ini diambil setelah Sekretariat Umum Liga Arab mengambil sikap mendukung normalisasi Uni Emirat Arab dan Bahrain dengan Israel, yang jelas bertentangan dengan Prakarsa Perdamaian Arab. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza