
Ikhwanul Muslimin
dalam penjara Mesir (Gambar: Reuters)" width="300" height="181" /> Pemimpin Ikhwanul Muslimin dalam penjara Mesir (Gambar: Reuters)London, 18 Dzulqa’dah 1435/13 September 2014 (MINA) – Pemerintah Qatar meminta tujuh tokoh senior Ikhwanul Muslimin (IM) meninggalkan negaranya, setelah pemerintah Doha berbulan-bulan ditekan oleh negara-negara tetangganya untuk menghentikan dukungan terhadap gerakan asal Mesir itu.
Ibrahim Munir, seorang pejabat senior IM yang berbasis di London, mengatakan, pengusiran itu tidak berarti hubungan antara Qatar dan IM pecah, tulis Arab News yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Pihak berwenang Qatar mengatakan kepada Ikhwanul, mereka menghadapi tekanan dan keadaan tidak mengizinkan kehadiran semua tokoh Ikhwanul ini di Doha,” katanya melalui telepon, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Qatar dan Turki adalah satu-satunya negara-negara regional yang mendukung IM setelah militer Mesir menggulingkan Presiden Muhammad Mursi tahun lalu, menyusul protes massal menentang pemerintahannya.
Baca Juga: Usai Serangan Rudal Yaman, Israel Hentikan Semua Penerbangan di Ben Gurion
Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA) dan negara-negara Teluk Arab lainnya, bersikap sebaliknya. Mereka melihat Ikhwanul Muslimin sebagai ancaman eksistensial terhadap kerajaan.
Ketegangan terkait dukungan Qatar untuk IM, membuat Arab Saudi, Bahrain dan UEA menarik duta besar mereka dari Doha, Maret lalu.
Hubungan antara Qatar dan Mesir sangat buruk setelah Mursi jatuh. Doha telah menyambut sejumlah tokoh senior Ikhwanul sejak pasukan keamanan Mesir melancarkan tindakan keras melawan gerakan itu, menewaskan ratusan di jalan-jalan dan menangkap ribuan orang lainnya.
Mesir telah menyatakan IM sebagai gerakan teroris. Sedangkan IM mengatakan bahwa mereka adalah kelompok yang damai.
Baca Juga: Freedom Flotilla, Kapal Bantuan ke Gaza Diserang Drone di Perairan Internasional
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Mesir mengatakan, dia “tidak tahu” jika pemerintah Qatar telah mengusir pemimpin Ikhwanul, dan dia menolak memberikan komentar lebih lanjut sampai Kairo menyelidiki masalah ini. (T/P001/R03/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Serang Dekat Istana Presiden Suriah