HARI-HARI ini umat Islam tengah merayakan Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriyah atau Idul Qurban.
Beragam pandangan dari berbagai kalangan mengaitkan Idul Qurban dengan sitasi di Jalur Gaza. Mulai dari aktivis kepalestinaan, pegiat seni,
“Inilah saat kita merenungi kembali makna terdalam dari qurban. Bahwa qurban bukan hanya tentang menyembelih hewan, tetapi menyembelih egoisme, membunuh keacuhan, dan menghidupkan solidaritas,” pandangan Siti Aminah, seorang aktivis kepalestinaan asal Bandung, Jawa Barat.
Bagi Aminah, qurban adalah bentuk nyata dari cinta dan kepatuhan kepada Allah, yang tercermin dalam empati kepada sesama umat.
Baca Juga: 5 Adab Mulia yang Harus Diketahui Peserta Tabligh Akbar
“Maka di momen mulia ini, seyogyanya kita dapat memaksimalkan ikhtiar untuk membantu saudara kita di Gaza,” ujarnya.
Jadikan Gaza bagian dari setiap doa kita, terutama dalam sujud dan munajat malam, pesannya.
“Doa tulus dari hati yang peduli adalah bentuk solidaritas spiritual yang besar nilainya di sisi Allah. Berikutnya salurkan bantuan. Sisihkan sebagian dari qurban atau infak kita untuk Palestina melalui lembaga terpercaya,” imbuhnya.
Marina Anjani, seorang pelukis muda yang gemar melukis tema Masjidil Aqsa mengungkapkan perasaan terdalamnya tentang memaknai qurban, jika dikaitkan dengan nasib warga Gaza.
Baca Juga: Zionis Manfaatkan Serangannya ke Iran untuk Tutup Masjid Al-Aqsa
“Saya merasa sangat sedih melihat saudara-saudara di Gaza di Hari Raya Idul Adha ini. Momen yang seharusnya dirasakan dengan penuh keceriaan, namun tidak dengan mereka saudara kita di Gaza,” ujarnya, saat dihubungi MINA, Sabtu, 7 Juni 2025.
“Ada rasa sedih, menyesal dan iba yang berkecamuk di hati saya, namun rasa tersebut lebih menjurus di diri saya sendiri yang masih saja sering kali terlena atas kenikmatan dunia yang hanya sementara,” lanjut wanita asal Sumatera Selatan itu.
Menurut Marina, melihat saudara-saudara di Gaza yang tetap teguh dengan imannya, membuatnya berkali-kali bercermin melihat ke dirinya sendiri atas kelalaiannya, dan harusnya bisa mengambil banyak pelajaran keimanan dari mereka, warga Gaza.
“Pada dasarnya pembebasan Palestina memanglah sudah menjadi tanggung jawab dan hutang saya, yang harus saya penuhi sebagai manusia dan sebagai hamba Allah. Keteguhan hati mereka dalam bertahan adalah sebuah kemuliaan yang telah Allah jamin nantinya,” imbuhnya.
Baca Juga: Mengapa Israel Nekat Menyerang Iran?
Ardansyah, aktivis kemanusiaan dari Nusa Tenggara Timur menyampaikan suara hatinya, yang mengatakan bahwa hati umat Islam saat ini bahagia, namun juga bersedih karena ada saudara Muslim yang memasuki Idul Adha dalam kondisi serba kekurangan makanan, bahkan terusir dari tanah air tercinta.
“Dalam bahagia mari selipkan doa terbaik untuk saudara-saudara Muslim kita di Palestina. Allahu Akbar. Al-Aqsa Haqquna!” serunya.
Seorang guru muda Ustadz Mujiburahman, yang mengajar di Pondok Pesantren Al-Fatah Maos, Cilacap, Jawa Tengah, ikut merasakan sedih melihat anak-anak yang biasanya senang main bersama hewan qurban di Jalur Gaza, sekarang malah mereka yang meregang nyawa.
“Tapi di sisi lain, saya juga ngerasa malu, mereka tetap tegar, tetap yakin sama janji Allah. Idul Adha mereka mungkin tanpa daging dan tawa, tapi penuh makna dan keberanian,” ujarnya.
Baca Juga: Palestina di Tengah Pusaran Konflik Israel dan Iran
“Saya pengin memberi kebahagiaan buat mereka. Saya malah banyak belajar dari mereka,” imbuhya.
Pandangan lain dikemukakan Humairah, yang baru menyelesaiakn studinya di STAI Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Jabar.
Menurutnya, saudara-saudara di Jalur Gaza tidak bisa merayakan hari raya di tengah kondisi dan situasi yang tidak memungkinkan tentunya sangat sedih, meskipun insya-Allah akan ada penyaluran hewan kurban ke sana.
“Namun tentu suasana yang dirasakan berbeda dengan perayaan sebelumnya. Kita yang di Indonesia harus senantiasa bersyukur dapat melaksanakan shalat Ied dengan aman, menikmati hidangan hari raya, dan bersilaturrahmi dengan sanak saudara,” ujar Mulimah asal Tangerang, Banten itu.
Baca Juga: Dampak Perang Israel dan Iran terhadap Perekonomian Global
“Kita harus antusias membantu warga Palestina semampu kita dengan mendoakan, menyuarakan kemerdekaan untuk Palestina,” lanjutnya. []
Mi’raj News Agency (MINA)