Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

RABBI YAHUDI: MEMBUNUH PEJUANG PALESTINA KEWAJIBAN AGAMA

Rana Setiawan - Ahad, 18 Oktober 2015 - 00:31 WIB

Ahad, 18 Oktober 2015 - 00:31 WIB

410 Views

(Foto: AlethoNews)
(Foto: AlethoNews)

Kepala yahudi/">Rabbi Yahudi Kota Safed Shmuel Eliyahu.(Foto: AlethoNews)

Tel Aviv, 5 Muharram 1437/18 Oktober 2015 (MINA) – Seorang yahudi/">Rabbi Yahudi, Rav Benzion Mutzafi, telah menyatakan pembunuhan tehadap pejuang perlawanan Palestina merupakan “kewajiban agama”, media Israel melaporkan.

Situs berita Israel Walla melaporkan, Rabbi Radikal Yahudi itu menjawab pertanyaan dari pemukim ilegal Yahudi, “Apakah saya diperbolehkan untuk menendang pemberontak, memukulnya atau menembaknya untuk membunuhnya setelah ia telah ditangkap atau ini dilarang?”

Rabbi Rav Benzion Mutzafi menjawab, “Hal ini tidak hanya diinginkan untuk melakukannya, tapi itu adalah kewajiban agama yang Anda pegang kepalanya ke tanah dan memukulnya sampai napas terakhirnya,” demikian Middle East Monitor (MEMO) Jumat (16/10) melaporkan sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Mutzafi menyatakan respon kemarahan terhadap pernyataan Rabbi lainnya, David Staph yang mengatakan dilarang bagi setiap orang untuk menyerang pelaku operasi perlawanan Palestina setelah ia terluka atau dalam keadaan membahayakan dirinya.

Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya

Mutzafi menjawab: “Jangan dengarkan Staph karena mereka yang memiliki belas kasihan pada kekejaman akan berakhir menjadi kejam terhadap orang-orang yang benar.”

Senada dengan Mutzafi, Kepala yahudi/">Rabbi Yahudi Kota Safed Shmuel Eliyahu menyerukan semua petugas polisi dan tentara Israel yang memungkinkan pejuang perlawanan Palestina untuk tak dibiarkan hidup setelah penangkapan mereka.

“Dilarang untuk biarkan para perusak untuk hidup setelah operasinya, karena jika ia dibiarkan hidup, ada ketakutan bahwa ia akan dibebaskan dan kemudian ia akan membunuh orang lain,” Eliyahu menulis dalam akun Facebook. (T/R05/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza

Rekomendasi untuk Anda