Al-Quds, 24 Muharram 1438/25 Oktober 2016 (MINA) – Rabi radikal Yahuda Glick mengatakan bahwa sebanyak 3.000 pemukim ektremis Yahudi telah menyerbu Masjid Al-Aqsha sejak awal tahun baru Yahudi, yakni selama kurang dari dua bulan.
Organisasi ekstremis Yahudi “Penjaga Bukit Sinagog” menyatakan bahwa selama sepekan yang lalu jumlah pemukim ekstremis Yahudi yang menyerbu Masjid Al-Aqsha mencapai 1.192 orang. Jumlah ini merupakan angka fantastik dalam aksi-aksi penyerbuan ekstremis Yahudi ke kiblat pertama bagi umat Islam itu.
Organisasi ekstremis Yahudi ini menjelaskan bahwa sebanyak 448 pemukim ekstremis Yahudi telah menyerbu masjid Al-Aqsha pada Kamis (20/10) lalu. Angka tersebut adalah jumlah terbesar dalam sehari penyerbuan sejak bertahun-tahun, demikian laporan Pusat Informasi Palestina.
Organisasi sayap kanan Israel menyerukan mengintensifkan penyerbuan para pemukim ekstremis Yahudi ke dalam Al-Aqsha, khususnya selama Hari Raya Yahudi, meski Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization – UNESCO) telah menyatakan wilayah itu sebagai murni situs bersejarah Islam.
Baca Juga: Smotrich: Israel Tolak Normalisasi dengan Saudi jika Harus Ada Negara Palestina
Para pemukim pendatang Yahudi menyerbu area Masjid Al-Aqsha hampir setiap hari dan bertambah pada momen-momen hari raya Yahudi, dengan tujuan untuk mengukuhkan realita pembagian waktu dan tempat untuk masjid dan yahudisasi Kota Al-Quds. (T/R05/P001)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Kutuk Agresi Penjajah Israel terhadap Suriah