Al-Quds, 6 Muharram 1436/31Oktober 2014 (MINA) – Rabi esktrimis dan aktivis militia Israel Yehuda Glick terkena tembak dan terluka parah pada sebuah reli di Kota Al-Quds, Rabu (29/10) malam, menurut saksi dan polisi Israel.
TV Israel Channel 10 melaporkan bahwa rabi, seorang aktivis sayap kanan, ditembak di dari jarak dekat pada bagian atas tubuhnya di luar Menachem Begin Heritage Center setelah menghadiri konferensi ‘Israel Kembali ke Temple Mount’ .
Media Israel melaporkan Glick telah ditembak dengan tiga peluru, selama acara di halaman Gedung Menachem Begin Heritage Center di Kota Al-Quds, yang dihadiri sejumlah anggota parlemen Israel (Knesset) dan aktivis sayap kanan Yahudi.
Harian Yahudi Ynet melaporkan, menurut polisi Israel, penembak menaiki sepeda motor pada saat kejadian, meskipun rincian masih belum jelas.
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
Juru bicara polisi Israel Micky Rosenfeld mengkonfirmasi kepada Ma’an News Agency bahwa hanya seorang yang “dikenal dari aktivis sayap kanan Yahudi” telah ditembak.
Serangan itu dilaporkan setelah digelarnya konferensi, di lokasi kejadian, yang berfokus pada pembangunan kembali sinagog dugaan Yahudi di atas Masjid Al-Aqsha, dihadiri pejabat dan aktivis terkemuka ekstrimis Yahudi yang hadir.
Israel mencurigai seorang pria Palestina melakukan upaya tersebut, menambahkan bahwa pasukan polisi dikerahkan di berbagai pinggiran kota di kota Al-Quds untuk mencari tersangka.
Sementara TV Israel Channel 10 mengatakan, Nir Barakat, walikota Yerusalem tiba ke lokasi bersama dengan Anggota Knesset Moshe Feiglin di tengah-tengah langkah-langkah keamanan yang ketat.
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Moshe Feiglin sebagaimana dikutip Ynet mengatakan: “Pelaku pembunuhan mendekat (Glick), mengkonfirmasi dalam bahasa Ibrani dengan aksen Arab tebal sebagaimana seorang Yehuda dan menembakkan beberapa peluru ke arahnya dari jarak dekat”
“Apa yang terjadi mengerikan tapi sangat diharapkan. Glick terus menerus terancam. Fakta bahwa ia tidak ditugaskan perlindungan setiap saat adalah kegagalan. Saya mengatakan ini sebagai seseorang yang merupakan target dari hasutan konstan,” lanjut Feiglin.
“Kelemahan dan ketidakmampuan berada di balik serangan ini. Ini adalah sebuah konferensi santai, Ruangan itu setengah penuh. Ini bukan acara berapi-api. Seorang Arab datang ke sana dengan keinginan untuk membunuh.”
Ketegangan di Al-Quds
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel
Insiden itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di Kota Al-Quds atas sebuah pemilu Knesset berpotensi membagi kompleks masjid – situs ketiga paling suci dalam Islam – antara Muslim dan Yahudi, atau membatasi ibadah Muslim di lokasi.
Menurut Ma’an, Yehuda Glick (50) adalah seorang Amerika kelahiran Israel dan ketua Temple Mount Heritage Fund, sebuah organisasi ekstrimis Yahudi berfokus pada “memperkuat hubungan antara Israel dan Temple Mount, sinagog yang mereka klaim berada di atas Masjid Al-Aqsha.”
Dia telah, lebih jauh lagi, sebelumnya telah dilarang oleh pemerintah Israel memasuki kompleks, karena provokasi sementara di situs.
Para kritikus menuduh bahwa IMF sebenarnya mengarah tur Yahudi ke situs dengan maksud memimpin ibadah Yahudi di sana – yang saat ini dilarang di bawah perjanjian Israel – serta mendorong orang-orang Yahudi untuk menghancurkan Masjid Al-Aqsha dan membangun sebuah sinagog dugaan Yahudi di sana.(T/R05/R03)
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah