RABI EKSTRIMIS PIMPIN PEMUKIM ILEGAL YAHUDI SERBU AL-AQSHA

Rabbi Ekstrimis Yahudi, Yehuda Glick (tengah) dikawal ketat polisi khusus Zionis Israel saat memasuki halaman Masjid Al-Aqsha, Al-Quds (Yerusalem), Palestina, Senin (11/8). (Foto: Al-Aqsa Foundation)
Rabbi Ekstrimis Yahudi, Yehuda Glick (tengah) dikawal ketat polisi khusus Zionis saat memasuki halaman Masjid , (Yerusalem), , Senin (11/8). (Foto: Al-Aqsa Foundation)

Al-Quds (Yerusalem), 16 Syawwal 1435/12 Agustus 2014 (MINA) – Rabbi ekstrimis, Yehuda Glick, memimpin sekelompok 15 pemukim illegal Yahudi fanatik menyerbu halaman Masjid Al-Aqsha sejak Senin pagi di bawah perlindungan pasukan polisi khusus Zionis Israel.

Yehuda Glick, seorang Yahudi kelahiran Amerika Serikat, adalah Direktur Eksekutif Institute Temple sebelum bergabung dengan Temple Mount Heritage Foundation, organisasi yang didirikan untuk menggusur Masjid al-Aqsha, untuk nantinya  mengganti masjid itu dengan Kuil Ketiga.Demikian Palestinian Information Center (PIC) melaporkan sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa.

Anas Ghanaym, seorang aktivis informasi bekerja bersama Yayasan Al-Aqsa untuk Wakaf dan Warisan, mengatakan dalam siaran pers bahwa para pemukim ilegal Yahudi tersebut  melakukan tur provokatif di lingkungan situs tersuci ketiga bagi umat Islam di dunia itu.

Dia mengatakan, salah satu pemukim ilegal Yahudi melakukan ritual ibadah Talmud di Bab el-Rahma di sisi timur masjid, namun penjaga Al-Aqsha dan polisi membawanya keluar dari kompleks suci.

Saat penyerbuan berlangsung, Polisi Israel menutup pintu gerbang Al-Aqsha dan mencegah para pemuda serta perempuan Muslim Palestina memasuki Masjid.

Ratusan mahasiswa Al-Quran dan jamaah masjid meneriakkan Takbir “Allahu Akbar” sebagai aksi protes atas pemukim ilegal Yahudi, yang melakukan ritual dan menyerbu kompleks masjid.

Anas mengatakan bahwa polisi Zionis Israel mengizinkan perempuan Palestina dan laki-laki muda untuk memasuki masjid setelah pembatasan akses mereka di pagi hari. (T/P02/IR)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Comments: 0