RABI INGGRIS KECAM ISRAEL ATAS PEMBONGKARAN DESA PALESTINA

Sedikitnya 30 rabi Yahudi Inggris mengkritik ketidakadilan Israel atas pembongkaran rumah warga Palestina (rt)
Sedikitnya 30 Inggris mengkritik ketidakadilan atas rumah warga (rt)

London, 15 Syawwal 1436/31 Juli 2015 (MINA) – Sedikitnya 30 rabi Yahudi Inggris mengkritik ketidakadilan Israel atas pembongkaran rumah warga Palestina di Susiya, Tepi Barat.

Kelompok yang mengatasnamakan dirinya The British Friends For Human Right itu melayangkan surat protes kepada Duta Besar Israel untuk Inggris, menyampaikan penentang annya atas penghancuran yang mengakibatkan sedikitnya 450 warga kehilangan tempat tinggal.

Mereka kebanyakan adalah para rabi senior dari sinagog-sinagog di Inggris, sebagian besar dari partai Liberal dan Reformasi, demikian RT media melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat.

Sebelumnya, pada Mei lalu, Mahkamah Agung Israel juga memutuskan untuk membongkar rumah warga Palestina di Desa Umm al-Hiran di Negev mendapatkan perlawanan sengit dari warga Palestina dan Kelompok Human Rights Watch (HRW) mengecam keputusan tersebut.

HRW mencatat ada sekitar 80.000 warga Palestina saat ini hidup di bawah ancaman pembongkaran di 35 desa di Tepi Barat, termasuk Desa Umm El-Hiran.

Organisasi kemanusiaan itu menambahkan, Otoritas Pendudukan Israel hanya menyetujui kurang dari enam persen dari permintaan yang diajukan oleh warga Palestina antara tahun 2000 dan 2012 untuk mendapatkan izin pembangunan tempat tinggal dan usaha.

Keputusan Otoritas Pendudukan Israel meruntuhkan Desa Susiya juga telah menyebabkan kurangnya infrastruktur bagi penduduk setempat, sementara pihak Israel hanya menyediakan layanan satu-satunya kepada permukiman ilegal Yahudi, yang terletak sekitar 400 meter dari desa tersebut.

Menurut Al-Nawaja, pembongkaran desa dimaksudkan untuk memberikan puluhan kilometer persegi tanah untuk perluasan permukiman ilegal Yahudi terdekat.

Penduduk Susiya, Salem Abu Haddar (44), mengatakan tentara Israel telah memulai melakukan pembongkaran untuk rumah terbuat dari seng. “Sebelas orang tinggal di rumah ini; kami tidak punya tempat lain untuk pergi, “kata Abu Haddar. .(T/R03/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Widi Kusnadi

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0