Rabu 433 Orang Dari Gaza Melintasi Gerbang Rafah dengan Tujuh Bus

, 5 Sya’ban 1437/12 Mei 2016 (MINA) – Pusat Informasi (PIP) melaporkan bahwa otoritas pada Rabu (11/5) petang menutup gerbang untuk mereka yang hendak melakukan perjalanan keluar Jalur Gaza dan tetap mengizinkan mereka yang hendak masuk pulang ke Jalur Gaza.

Badan Otoritas Penyeberangan dan Perbatasan Palestina di Jalur Gaza dalam keterangannya mengatakan, otoritas Mesir pada Rabu petang telah menutup gerbang Rafah bagi mereka yang hendak melakukan perjalanan keluar Jalur Gaza, setelah 433 orang berhasil menyeberang ke Mesir dengan menggunakan tujuh bus kemanusiaan dan mereka yang berpaspor Mesir.

Gerbang tetap terbuka bagi mereka yang pulang dari Mesir saja, demikian laporan PIP sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Pada Rabu pagi otoritas Mesir membuka gerbang Rafah hanya selama dua hari saja setelah ditutup selama tiga bulan berturut-turut. Di sisi gerbang dan juga aula di Khan Yunis penuh dengan mereka yang hendak melakukan perjalanan.

Ribuan orang berjubel, baik mereka yang terdaftar maupun yang belum terdaftar di Badang Otoritas Penyeberangan dan Perbatasan.

Terakhir kali Otoritas Mesir membuka gerbang Rafah selama tiga hari pada pertengahan Februari 2016 lalu. Sejak saat itu gerbang tidak pernah dibuka lagi sementara itu ribuan orang sangat membutuhkan perjalanan ke luar Jalur Gaza melalui Mesir lewat gerbang Rafah.

Otoritas Mesir terus menutup gerbang Rafah sejak 2013 secara total dan hanya dibuka selama beberapa hari saja untuk pasien, pelajar, dan kasus kemanusiaan khusus.

Sementara itu ada lebih 30 ribu warga Palestina yang sangat membutuhkan perjalanan ke luar Gaza, sebagian besarnya adalah pasien dan pelajar/mahasiswa. (T/R05/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)