Analis urusan Arab di koran Yediot Ahronot, Smadar Perry mengatakan dalam sebuah wawancara dengan stasiun radio Ibrani Reshet Bet bahwa penting bagi pemerintah Israel mengumumkan berita itu untuk menegaskan kelanjutan koordinasi keamanan antara Israel dan Mesir di bawah kepemimpinan Jenderal As-Sisi, media pemantau Timur Tengah MEMO (Middle East Monitor) yang dipantau MINA (Mi’raj News Agency) melaporkan, Kamis (22/8).
Perry mengatakan kerja sama keamanan dan koordinasi antara pimpinan militer di Mesir dan Israel akan terus berlanjut. Dia menambahkan, ada kepentingan bersama antara Israel dan militer Mesir, terutama yang menyangkut Semenanjung Sinai serta stabilitas perjanjian damai Israel-Mesir.
Dalam konteks inilah, dalam beberapa hari terakhir laporan dari berbagai media Barat dan Israel telah menunjukkan fakta bahwa para pemimpin politik dan keamanan Israel terlibat melakukan lobi untuk mendesak pemerintah AS mendukung Jenderal As-Sisi dan agar tidak ’menghukum’ pemerintah sementara Mesir terkait pembantaian demonstran Rabi’ah Al-Adawiyyah dan Al-Nahdah Square yang mengakibatkan ribuan warga sipil meninggal.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Bukti itu diperkuat dengan pernyataan pakar asal Palestina urusan Israel, Adnan Abu Amer dengan mengatakan bahwa Israel telah bekerja sama dengan Mesir secara rahasia dengan cara melakukan kontak dengan dinas intelijen Mesir.
Media harian Israel, Haaretz melaporkan bahwa pertemuan rahasia digelar oleh anggota kabinet Israel untuk memberikan perkembangan terakhir di Mesir.
“Israel berusaha untuk mencapai tujuan mereka di wilayah tersebut tanpa memegang tanggung jawab atas pertumpahan darah,” kata Abu Amer, lapor media berbasis di Gaza AlRay.
Sebuah perjanjian Amerika-Mesir telah disetujui mengenai kerjasama rahasia dengan Israel harus dipertahankan. Namun, pihak Israel menyangkal adanya kontak antara Kepala Staf Militer Israel Benny Gants dengan Panglima Militer Mesir Abdul Fattah As-Sisi baru-baru ini.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
“Israel khawatir atas tindakan para saksi mata Mesir karena Mesir adalah negara Arab terbesar,” ungkap Abu Amer.
Selain itu, dalam beberapa hari terakhir surat kabar Israel meluncurkan kampanye media untuk menekankan pentingnya keamanan bersama antara AS, Mesir, dan militernya, terutama fakta bahwa Mesir adalah satu-satunya negara di antara sekutu AS lain yang memperbolehkan AS untuk bebas menggunakan wilayah udara Mesir dan Terusan Suez tanpa koordinasi terlebih dulu. Hal tersebut tidak terjadi dengan negara-negara sekutu lainnya di kawasan itu. (T/P03/P02)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan