Gaza, MINA – Ketua Gerakan Islam di Wilayah Palestina 1948 Syaikh Raed Salah menyerukan seluruh rakyat Palestina, pemuda dan wanita serta anak-anak dan orang tua untuk melakukan mobilisasi dalam beberapa hari mendatang, untuk melakukan perjalanan ke Masjid Al-Aqsha.
“Untuk menghidupkan ibadah dan bersiaga di dalam Masjid Al-Aqsha melawan seruan para pemukim Yahudi menyerbu masjid Al-Aqsa,” kata Syaikh, demikian PIC melaporkan, Kamis (23/7).
Syaikh Salah menegaskan, perlunya untuk menghidupkan hari-hari pertama Dhuhijjah di Masjid Al-Aqsha dan mengadakan buka puasa bersama bagi mereka yang berpuasa di halaman masjid, serta untuk melanjutkan semua kegiatan para jamaah di dalamnya. Untuk menegaskan bahwa masjid tersebut hanya untuk umat Islam, dan penjajah Israel tidak memiliki hak meski hanya sebutir tanah darinya.
Ia menegaskan, Masjid Al-Aqsa lebih berharga bagi rakyat Palestina daripada jiwa dan darah mereka. Mereka bertekad untuk membela masjid sepanjang waktu.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Syaikh Salah memperingatkan bahaya penyerbuan-penyerbuan yang diserukan para pemukim Yahudi dalam beberapa hari mendatang dan pelaksanaan berbagai ritual Talmud di Al-Aqsa untuk mendukung narasi penjajah yang memiliki kedaulatan atas Masjid Al-Aqsa dan mereka adalah satu-satunya pemilik keputusan di dalamnya.
“Tidak ada legitimasi bagi otoritas Israel di Al-Aqsa, meskipun ada upaya-upaya untuk melucuti kedaulatan Palestina dan Islam atas masjid agar mereka bisa membangun sinagog Yahudi yang mereka klaim,” tegasnya.
Syaikh Salah meyakinkan bahwa warga al-Quds di wilayah Palestina 1948 akan terus melanjutkan tugas permanen mereka sebagai pembela bagi Masjid Al-Aqsha dengan mengunakan semua alat dan sarana yang sah.
“Proyek Zionis di tanah Palestina memiliki tiga tahap. Yaitu mendirikan entitas politik Israel, menduduki al-Quds, dan membangun sinagog yang mereka klaim,” kata Syaikh Salah.
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Ia memperingatkan otoritas Israel telah merealiasikan dua tahap proyek zionis dan pembangunan sinagog. Serangan penjajah Israel di Al-Quds sejak tahun 1976 bertujuan untuk menciptakan suasana agar cocok untuk membangun sinagog dengan mengorbankan Masjid Al-Aqsa. (T/R4/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian