Kairo, MINA – Kedutaan Besar Palestina di Kairo mengumumkan pada Sabtu (18/10), penyeberangan perbatasan Rafah akan dibuka kembali pada Senin (20/10) depan untuk memungkinkan warga Palestina yang ingin kembali ke Gaza.
Sejak Mei 2024, tentara Israel telah menutup akses warga Palestina melalui penyeberangan Rafah, satu-satunya jalur keluar-masuk Gaza yang sebelumnya tidak berada di bawah kendali Tel Aviv sebelum perang Israel dimulai pada Oktober 2023.
Dalam pernyataannya, Kedutaan Besar Palestina menyebutkan bahwa pembukaan penyeberangan akan dilakukan berdasarkan mekanisme koordinasi yang telah ditetapkan. Warga Palestina yang tinggal di Mesir dan ingin kembali diminta untuk mendaftarkan data mereka melalui aplikasi daring yang telah disediakan. Mereka akan diinformasikan kemudian mengenai tanggal keberangkatan dan titik kumpul sebelum menuju Rafah.
Sementara itu, dalam kesepakatan gencatan senjata baru-baru ini, Hamas telah membebaskan 20 sandera Israel hidup-hidup dan menyerahkan 11 jenazah lainnya sebagai imbalan atas pembebasan hampir 2.000 tahanan Palestina.
Baca Juga: Potret Pengungsi Gaza: Pulang ke Rumah yang Tak Lagi Ada
Kesepakatan tersebut didasarkan pada rencana yang diajukan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang juga mencakup rekonstruksi Gaza dan pembentukan mekanisme pemerintahan baru tanpa Hamas.
Sejak Oktober 2023, perang genosida Israel di Jalur Gaza telah menewaskan 68.116 orang dan melukai 170.200 lainnya. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: UNRWA: Lebih dari 8.000 Guru di Gaza Siap Kembali Mengajar