Rafah, 4 Ramadhan 1434/12 Juli 2013 (MINA) – Perbatasan Gaza-Mesir yang dalam beberapa hari terakhir ditutup akibat krisis yang terjadi di Mesir sudah mulai dibuka kembali, namun militer Mesir membatasi jalur keluar-masuk bagi warga yang menyeberang di perbatasan Rafah itu setiap harinya.
“Sebelumnya pada masa presiden Muhammad Mursi memerintah ada sekitar 1000 warga menyeberangi perbatasan Rafah setiap harinya, namun sekarang pihak perbatasan hanya memperbolehkan sekitar 200 orang saja,” kata sumber pejabat perbatasan Palestina kepada koresponden kantor berita Islam MINA (Mi’raj News Agency), Jum’at siang (12/7).
Sumber yang minta tidak disebutkan namanya itu mengatakan, Rafah yang sudah dibuka kembali sejak tiga hari lalu memperketat perlintasan bagi orang-orang yang tidak memiliki paspor luar Gaza, namun tidak bagi orang-orang yang memiliki paspor selain itu.
Pejabat tersebut juga mengatakan, selama bulan puasa ini pihak perbatasan membuka Rafah dari pukul 10.30 pagi sampai 3.30 sore waktu setempat.
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel
Sejak Mesir bergejolak akibat kudeta militer Abdul Fattah As-Sisi terhadap presiden Muhamad Mursi pada Rabu (3/7), perbatasan ditutup total, di mana keputusan ini membuat kehidupan 1,4 juta warga Palestina mengalami kepelikan dan krisis dari berbagai macam segi mengingat warga Gaza yang diblokade Israel dari semua arah hanya mengandalkan perbatasan Rafah untuk menyeberang keluar Gaza dalam menyalurkan kebutuhan sehari-hari.
Tidak hanya itu, hasil investigasi tim MINA di Jalur Gaza melaporkan, pada 5 Juli 2013 hampir seluruh terowongan ditutup militer Mesir.
Sebelumnya, Juru Bicara Organisasi Perusahaan Bahan Bakar Minyak di Jalur Gaza, Muhammad Abadillah mengatakan, sejak 10 hari lalu Jalur Gaza mengalami kiris BBM cukup serius karena pasokan BBM dari Mesir tidak bisa masuk akibat pintu perbatasan Rafah ditutup.
Selain itu, Kementerian Pendidikan di Gaza menyatakan pada Selasa (9/7), pekerjaan pembangunan 39 sekolah di jalur Gaza terhenti akibat pembaharuan blokade dan penutupan terowongan.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Demi mengatasi krisis, Pemerintah Palestina di Jalur Gaza menuntut militer Mesir membuka kembali perbatasan Rafah, sehingga warga bisa kembali bepergian keluar dan masuk terutama guna memenuhi kebutuhan bahan pokok mereka.(L/K1/P03/P02)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah