Oleh Bahron Ansori, Wartawan Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”. (Qs. Ghafir : 60).
Para ulama berkata, “Do’a adalah menampakkan kerendahan diri kepada Allah dengan mengajukan permintaan, mengharap kebaikan yang ada di sisi-Nya, mengharap pengabulan do’a, dan selamat dari hal yang mengkhawatirkan.”
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Meminta apa yang bermanfaat bagi yang berdo’a itu sendiri dan meminta dibukakan jalan dari kesempitan atau dilepaskan darinya.”
Baca Juga: Tertib dan Terpimpin
Jenis-jenis do’a
Do’a terbagi dua : (1) Do’a ibadah, (2) Do’a masalah. Doa ibadah adalah do’a yang menyeluruh bagi semua bentuk taqarrub baik bersifat lahir maupun batin. Sedangkan do’a masalah adalah do’a yang dipanjatkan seseorang berupa memohon kebaikan atau menghilangkan keburukan.
Syaikh Abdurrhaman As-Sa’di rahimahullah berkata, “Semua ayat yang ada dalam Al-Qur’an yang berkaitan dengan perintah berdo’a kepada Allah Ta’ala dan larangan berdo’a kepada selain Allah serta pujian kepada orang yang berdo’a, mencakup do’a masalah dan do’a ibadah”.
Ini adalah kaidah yang sangat bermanfaat; karena kebanyakan orang memahami kata ” do’a ” hanya sebatas do’a masalah saja dan tidak tahu bahwa semua jenis ibadah masuk dalam kata do’a. Kesalahfahaman ini membawa mereka kepada perkara yang lebih buruk. Karena ayat-ayat jelas-jelas mengandung pengertian do’a masalah dan do’a ibadah.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat
Sementara itu, Imam Ibnul Qayyim memberikan isyaratnya bahwa do’a masalah dan do’a ibadah saling berkaitan tidak terpisah satu sama lainnya. Setiap do’a ibadah berkonsekwensi pada do’a masalah dan semua do’a masalah mengandung do’a ibadah.
Sejatinya, bagi seorang Muslim, berdo’a kepada Allah adalah obat bagi hati dan kebahagian di dunia dan akhirat. Maka tidak heran orang yang tahu tentang ini berobat dengan do’a…dan orang-orang yang bertakwa selalu melazimkannya.
Tidakkah kita lihat Allah mencela banyak kaum dalam Al-Qur’an karena mereka enggan berdo’a kepada-Nya, enggan merendahkan diri kepada-Nya, dan menyebut mereka sebagai orang-orang yang berhati keras. Allah Ta’ala berfirman,
فَلَوْلَا إِذْ جَاءَهُمْ بَأْسُنَا تَضَرَّعُوا وَلَكِنْ قَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطَانُ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Baca Juga: Ada Apa dengan Terpilihnya Trump?
“Maka mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri ketika datang siksaan Kami kepada mereka, bahkan hati mereka telah menjadi keras, dan syaitanpun menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan.” (Qs. Al-An’am : 43 ).
Abdullah Al-Anthaqi rahimahullah berkata, “Obat hati ada 5 ( lima ) perkara : duduk bersama orang-orang shalih, membaca Al-Qur’an, mengosongkan perut dari makanan haram, shalat malam dan berdo’a dengan rendah diri pada waktu shubuh.”
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Do’a termasuk obat yang paling mujarab, karena do’a musuh bala bencana, menghadangnya dan mengobatinya, menghalangi turunnya dan menghilangkannya atau meringankannya, dan do’a adalah senjata orang yang beriman.”
Hal teragung dalam do’a adalah ketika seseorang berbicara kepada Raja semua Raja yang tidak ada satu pun yang serupa dengan Dia, yang di tangan-Nya kerajaan segala sesuatu. Tidak ada seorangpun yang bisa mengahalangi seseorang dari berdo’a kepada-Nya, juga tidak ada perantara, dan tidak ada yang menghalangi suara seseorang…maka jadikanlah do’a kita kepada Allah Ta’ala sebagai jalan menuju rahmat-Nya yang meliputi segala sesuatu.
Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang
Keutamaan Doa
Jangan tinggalkan do’a walau dalam kondisi senang dan susah. Sebab do’a adalah bentuk kepasrahan seorang hamba kepada Rabb-nya. Do’a adalah sebuah bentuk pengabdian kepada Allah Ta’ala. Do’a adalah bentuk komunikasi vertikal seorang hamba kepada Tuhan-nya. Karena itu, doa mempunyai beberapa keutamaan antara lain sebagai berikut.
Andai tidak ditemukan keutamaan do’a dalam Al-Qur’an maupun Hadis, maka sesungguhnya kedekatan seorang hamba kepada Tuhannya dalam berdo’a itu sudah cukup. Tapi tidak demikian, rupanya Allah Ta’ala menjadikan do’a itu banyak kebaikan, keberkahan dan keutamaan di dalamnya.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata, “Jika seorang hamba berdo’a kepada Tuhannya agar dikabulkan permintaanya dan dihilangkan dari keburukan, maka Allah akan menjadikannya beriman kepada-Nya, mencintai-Nya, mengenal-Nya, mengesakan-Nya, berharap kepada-Nya, memberikannya hati yang hidup dan meneranginya dengan cahaya iman yang mana bisa jadi lebih bermanfaat baginya daripada apa yang dia minta jika do’anya termasuk kenikmatan dunia.”
Baca Juga: Selesaikan Masalahmu dengan Sabar dan Shalat
Pertama, berdo’a merupakan wujud nyata melaksanakan perintah Allah
Orang yang berdo’a adalah orang yang menjalankan perintah Allah. Allah berfirman,
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.” (Qs. Ghafir : 60).
Baca Juga: Dentuman Perang Memisahkan Sepasang Calon Pengantin
Kedua, do’a merupakan bentuk ibadah
Dalam berdo’a ada bentuk perwujudan ibadah (penghambaan) kepada Allah ta’ala yang merupakan tujuan yang sangat agung. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :
الدعاء هو العبادة
“Do’a adalah ibadah.” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Baca Juga: Bela Masjid Al-Aqsa Sepanjang Masa
Ketiga, do’a merupakan ibadah yang dicintai Allah
Orang yang berdo’a maka ia sedang mendekat kepada Allah dengan amal yang dicintai-Nya dan sangat mulia di hadapan-Nya. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :
ليس شيء أكرم على الله عز وجل من الدعاء.
“Tidak ada sesuatu yang paling mulia terhadap Allah selain do’a.” (HR. At-Tirmidzi dan Ahmad/Shahih Al-Jami’)
Baca Juga: Cinta Dunia dan Takut Mati
Az-Zubaidi rahimahullah berkata, “Karena do’a merupakan sikap mulia hamba terhadap Allah, karena do’a munjukkan kekuasaan Allah Ta’ala dan kelemahan orang yang berdo’a.”
Keempat, do’a merupakan sebab lapangnya dada
Dalam do’a ada obat dan penawar yang menyembuhkan penyakit di dada; duka, nestapa, kesedihan dan kesempitan. Dan dalam do’a yang ma’tsur dari Nabi terdapat do’a-do’a yang bisa membantu menghilangkan kesempitan dada dan kesedihan.
Kelima, hasil do’a dijamin pasti didapatkan
Baca Juga: Menjaga Akidah di Era Digital
Siapa yang memperbanyak do’a kepada Allah Ta’ala akan memetik buahnya, itu pasti. Baik di dunia maupun di akhirat. Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,
ما من مسلم يدعو ليس بإثم ولا بقطيعة رحم إلا أعطاه الله إحدى ثلاث: إما أن يعجل له دعوته، وإما أن يدخرها له في الآخرة، وإما أن يدفع عنه من السوء مثلها» قال: إذا نكثر! قال: الله أكبر
“Tidaklah seorang muslim berdo’a, tidak mengandung dosa dan tidak untuk memutuskan silaturrahim, maka Allah pasti mengabulkannya dengan 3 (tiga) kemungkinan: dikabulkan di dunia, atau disimpan untuknya di akhirat, atau dihindarkan darinya keburukan setara dengan do’anya. Berkata salah seorang sahabat : kalau begitu kita memperbanyak do’a ! Rasulullah menjawab: Allah Maha Besar.“ (HR. Bukhari dalam Adab Al-Mufrad/Shahih Al-Adab)
Keenam, do’a dapat menolak bala’, sebelum turunnya dan sesudahnya
Baca Juga: Amerika itu Negara Para Pendatang!
Ini keutamaan yang sangat agung yang banyak sekali orang lupa dengan hal ini. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :
من فُتح له منكم باب الدعاء فتحت له أبواب الرحمة، وما سئل الله شيئًا يعطى أحب إليه من أن يُسأل العافية؛ إن الدعاء ينفع مما نزل ومما لم ينزل؛ فعليكم عباد الله بالدعاء
“Siapa dibukakan untuknya pintu do’a maka dibukakan untuknya pintu rahmat, dan tidaklah Allah dimintai sesuatu yang lebih ia cintai untuk diberikan daripada permintaan ‘afiat. Sesungguhnya do’a berguna untuk suatu berukuan yang telah menimpa dan yang belum menimpa. Maka wajib bagi kalian untuk berdo’a.“ (HR. At-Tirmidzi/Shahih Al-Jami’)
Ketujuh, do’a adalah senjata orang yang terzalimi
Do’a adalah senjata orang yang terzhalimi, dan menolong orang yang dilanda kesedihan. Dalam wasiat Nabi Shallahu ‘Alaihi Wasallam kepada Muadz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu ketika diutus ke Yaman, beliau berkata, “Takutlah dengan do’a orang yang terzhalimi, karena tidak ada penghalang antara dia dengan Allah.” (HR. Bukhari Muslim)
Demikian diantara beberapa keutamaan do’a yang bisa disajikan melalui tulisan singkat ini. Semoga Allah Ta’ala mengabulkan setiap do’a yang kita panjatkan, aamiin. Wallahu’alam.(R02/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)