wudhu-300x188.jpg" alt="wudhu" width="527" height="330" />Oleh: Risma Tri Utami, Mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam STAI Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Jawa Barat
Di dalam sebuah hadits dari Utsman disebutkan tentang keutamaan berwudhu:
سَمِعْتُ عُثْمَانَ بْنَ عَفَّانَ وَهُوَ بِفِنَاءِ الْمَسْجِدِ فَجَاءَهُ الْمُؤَذِّنُ عِنْدَ الْعَصْرِ فَدَعَا بِوَضُوءٍ فَتَوَضَّأَ ثُمَّ قَالَ وَاللَّهِ لأُحَدِّثَنَّكُمْ حَدِيثًا لَوْلاَ آيَةٌ فِى كِتَابِ اللَّهِ مَا حَدَّثْتُكُمْ إِنِّى سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « لاَ يَتَوَضَّأُ رَجُلٌ مُسْلِمٌ فَيُحْسِنُ الْوُضُوءَ فَيُصَلِّى صَلاَةً إِلاَّ غَفَرَ اللَّهُ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الصَّلاَةِ الَّتِى تَلِيهَا
Artinya: “Aku mendengar Utsman bin Affan Radhiyallahu ’Anhu ketika dia berada di halaman masjid kemudian datang seorang mu’adzin menjelang waktu Ashar tiba. Maka Utsman meminta diambilkan air wudhu, lalu dia berwudhu. Setelah itu dia berkata, “Demi Allah, sungguh aku akan menceritakan kepada kalian sebuah hadits. Kalaulah bukan karena suatu ayat di dalam Kitabullah niscaya aku tidak akan menuturkannya kepada kalian. Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Tidaklah seorang muslim berwudhu dan membaguskan wudhunya kemudian mengerjakan shalat melainkan Allah akan mengampuni dosa-dosanya sejak saat itu sampai shalat yang berikutnya.” (HR Muslim).
Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang
Pernahkah kita memikirkan mengapa Allah memerintahkan umat Islam untuk berwudhu sebelum mendirikan shalat lima waktu? Mengapa Rasul dan sahabatnya selalu berusaha untuk menjaga wudhunya?
Di dalam ajaran Islam sebenarnya banyak hal ibadah yang terlihat sederhana dan mudah dilakukan. Namun ternyata memiliki manfaat yang luar biasa bagi kesehatan jasmani dan rohani, contohnya adalah wudhu.
Pusat saraf, salah satu pusat kehidupan dalam tubuh manusia, salah satu bagian yang paling peka fungsinya. Namun siapa sangka jika ternyata ada tiga bagian tubuh yang sangat penting untuk kelangsungan pusat saraf yaitu bagian dahi, tangan, dan kaki.
Ternyata air segar yang biasa dibasuh ketika wudhu itu memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi terhadap pusat-pusat saraf. Itu antara lain hikmah di balik sebuah wudhu yang dilakukan, karena air yang dibasuh terhadap pusat-pusat saraf itu.
Baca Juga: Selesaikan Masalahmu dengan Sabar dan Shalat
Kebiasaan membasuh anggota basan dengan air (wudhu), biasa dilakukan tidak hanya oleh umat Islam. Namun juga bisa berlaku untuk seluruh umat manusia, karena hal ini diyakini bahwa membasuh air segar pada pusat-pusat saraf dapat berpengaruh untuk kesehatan dan keselarasan yang dimiliki oleh pusat saraf.
Seorang ilmuwan Prof Leopold Werner von Ehrenfels, psikiater dan neurology dari Austria, meneliti tentang proses wudhu. Ia menemukan hasil penelitian yang menakjubkan. Setelah menyimpulkan penelitiannya tersebut, ia memutuskan untuk memeluk agama Islam dan berganti nama menjadi Baron Omar Rolf Ehrenfels.
Setiap perintah Allah tentu memiliki hikmah kebaikan di baliknya. Bayangkan bahwa wudhu adalah ritual pengkondisian seluruh aspek hidup, mulai dari psikologis dan fisiologis. Lima panca indera mesti kena semua tanpa terkecuali disapu oleh air wudhu. Mata, hidung, telinga dan seluruh kulit tubuh. Ini betul-betul luar biasa.
Karena itu, kita harus semakin teliti saat menjalani wudhu. Seperti saat kita membasuh telapak tangan dan telapak kaki, terutama di sela-sela jari. Ternyata ada fakta menarik yang tidak boleh luput.
Baca Juga: Cinta Dunia dan Takut Mati
Satu di antaranya adalah di antara sela-sela jari tangan dan kaki terdapat masing-masing satu titik istimewa (dalam istilah akupuntur disebut dengan Ba Sie pada sela-sela jari tangan dan Ba Peng pada sela-sela jari kaki). Jadi, keseluruhannya terdapat 16 titik akupunktur.
Berdasarkan riset pakar akupunktur, titik-titik tersebut apabila dirangsang dapat menstimulir bio energi (Chi) dapat membangun homeostasis. Sehingga menghasilkan efek terapi yang memiliki multi indikasi, seperti untuk mengobati migren, sakit gigi, tangan-lengan merah, bengkak, dan jari-jemari kaku.
Ulama fiqih juga menjelaskan hikmah wudhu sebagai bagian dari upaya untuk memelihara kebersihan fisik dan rohani. Daerah yang dibasuh dalam air wudhu seperti tangan, muka termasuk mulut, dan kaki memang paling banyak bersentuhan dengan benda-benda asing, termasuk kotoran. Karena itu, wajar kalau daerah itu yang harus dibasuh.
Mokhtar Salem dalam bukunya Prayers a Sport for the Body and Soul menjelaskan, wudhu bisa mencegah kanker kulit. Jenis kanker ini lebih banyak disebabkan oleh bahan-bahan kimia yang setiap hari menempel dan terserap oleh kulit. Kemudian apabila dibersihkan dengan air (terutama saat wudhu), bahan kimia itu akan larut. Selain itu, wudhu juga menyebabkan seseorang menjadi tampak lebih muda.
Baca Juga: [Hadist Arbain ke-5] Tentang Perkara Bid’ah
Rasulullah Shallalluhu ‘Alaihi Wasallam menyatakan, wajah orang yang berwudhu itu akan senantiasa bercahaya. Rasulullah akan mengenalinya nanti pada hari kiamat karena bekas wudhu. Dalam sabdanya yang artinya, “Umatku nanti kelak pada hari kiamat bercahaya muka dan kakinya karena bekas wudhu”.
Organ tubuh yang menjadi anggota wudlu disebutkan dalam Al-Quran Surat Al-Maidah ayat 6, adalah wajah, kedua tangan sampai siku, dan kedua kaki sampai mata kaki.
Dalam hadist riwayat Muslim juga dijelaskan bahwa, air wudlu mampu mengalirkan dosa-dosa yang pernah dilakukan oleh mata, penciuman, pendengaran, tangan, dan kakinya, sehingga yang bersangkutan bersih dari dosa. Seperti sabda beliau:
مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ خَرَجَتْ خَطَايَاهُ مِنْ جَسَدِهِ حَتَّى تَخْرُجَ مِنْ تَحْتِ أَظْفَارِهِ
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-4 ] Proses Penciptaan Manusia dan Takdir dalam Lauhul Mahfuzh
Artinya: “Barang siapa yang berwudhu dan membaguskan wudhunya, maka akan keluarlah dosa-dosa dari badannya, sampai-sampai ia akan keluar dari bawah kuku-kukunya.” (HR Muslim)
Wudhu Sebelum Tidur
Apalagi jika wudhu itu dilakukan saat menjelang tidur. Akan sangat banyak manfaatnya, antara lain. Pertama, merilekskan otot-otot sebelum beristirahat. Mungkin tidak terlalu banyak penjelasan. Bisa dibuktikan dalam ilmu kedokteran bahwa percikan air yang dikarenakan umat muslim melakukan wudhu itu merupakan suatu metode atau cara mengendorkan otot-otot yang kaku karna lelahnya dalam beraktivitas. Sangat banyak dampak positifnya bahwa jika seseorang itu telah melakukan wudhu, maka pikiran akan terasa rileks. Badan tidak akan terasa capek.
Kedua, mencerahkan kulit wajah. Wudhu dapat mencerahkan kulit wajah karena kinerja wudhu ini menghilangkan noda yang membandel dalam kulit. Kotoran-kotoran yang menempel pada kulit wajah kita akan senantiasa hilang dan tentunya wajah kita menjadi cerah dan bersih.
Baca Juga: [Hadist Arbain ke-3] Rukun Islam
Ketiga, didoakan malaikat. Dalam sabda Beliau yang disinggung pada bagian atas, malaikat akan senantiasa memberikan doa perlindungan kepada umat Muslim yang senantiasa wudhu sebelum tidur. Padahal malaikat adalah makhluk yang senantiasa berdzikir kepada Allah. Niscaya doanya akan senantiasa dikabulkan pula oleh Allah. Oleh karena itu, senantiasa berwudhu itu adalah hal yang perlu kita lakukan.
Seperti anjuran Nabi dalam sabdanya yang artinya, “Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untuk melakukan shalat.” (HR Bukahri dan Muslim).
Dalam menjelaskan faidah dari perintah Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam ini, Al-Hafidz Ibnu Hajar menyebutkan hikmahnya, di antaranya yaitu: agar dia tidur pada malam itu dalam keadaan suci supaya ketika kematian menjemputnya dia dalam keadaan yang sempurna.
Dari sini dapat di ambil kesimpulan dianjurkannya untuk bersiap diri untuk menghadapi kematian dengan menjaga kebersihan (kesucian) hati karena kesucian hati jauh lebih penting daripada kesucian badan.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-2] Rukun Islam, Iman, dan Ihsan
Imam An-Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim menyebutkan hikmah berwudlu sebelum tidur. Salah satunya adalah khawatir kalau dia meninggal pada malam tersebut, sudah dalam keadaan berwudhu.
Abdul Razak mengeluarkan sebuah atsar dari Mujahid dengan sanad yang kuat, Ibnu Abbas Radliyallahu ‘Anhuma berkata, “Janganlah engkau tidur kecuali dalam kondisi berwudlu (suci), karena arwah akan dibangkitkan sesuai dengan kondisi saat dia dicabut”.
Semoga kita tetap istiqamah untuk menjaga wudhu sepanjang hari serta memelihara kesucian hati, jiwa, lisan, dan seluruh tubuh. Dari berbagai sumber. Wallahu ‘alam. (M010/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)