Oleh: dr. Suwardi Sukri, Dokter Integratif Medicine
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, bersabda:
“Kecilkan suapan dan baguskan Mengunyahnya.”
“Janganlah mengulurkan tangan pada suapan yang lain sebelum menelan suapan pertama.”
Baca Juga: Pemuda dan Tanggung Jawab Pembebasan Al-Aqsa
Jangan Sepelekan Mengunyah
Proses pencernaan berawal di rongga mulut. Proses pencernaan ini sangatlah penting karena hasil dari pencernaan di rongga mulut akan menentukan jumlah dan kualitas makanan yang akan diserap di usus. Selanjutnya akan mementukan derajat kesehatan tubuh Anda. Namun sangat disayangkan, proses pencernaan di rongga mulut ini atau lebih dikenal dengan mengunyah, masih banyak orang menyepelekannya. Malah, mengunyah mereka anggap bukan sebagai proses pencernaan. Dan yang dikatakan proses pencernaan itu, ya, di lambung dan usus. Jikalau, mengunyah itu penting secara medis. Apasih kehebatan mengunyah makanan?
Ada dua poin yang terjadi dalam proses mengunyah makanan. Yaitu proses pencernaan secara mekanik dan proses makanan secara enzimatik.
Secara mekanik, gigi telah diciptakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala sedemikian rupa untuk mengunyah makanan. Gigi insisivus atau gigi bagian depan berfungsi untuk memotong makanan yang kuat dan gigi bagian belakang atau gigi Molar berperan menggiling makanan. Keseluruhan gigi ini bekerja sama dengan otot-otot rahang akan menghasilkan kekuatan mengunyah. Yaitu kekuatan gigi Insisivus setara dengan kekuatan 22 Kg. Dan gigi Molar berkekuatan setara kekuatan 90 Kg. Dengan kekuatan super ini akan mudah melumatkan berbagai jenis makanan, dari yang alot sampai yang keras. Sungguh luar biasa daya kunyah organ mulut ini.
Baca Juga: Zionis Pencipta Doktrin Antisemitisme
Secara enzimatis, kelenjar saliva atau kelenjar ludah mengehasilkan air liur yang mengandung enzim ptialin suatu enzim amilase untuk mencerna karbohidrat. Semakin sering mengunyah makanan maka kian banyak air liur dikeluarkan. Hal ini sangat baik untuk kesehatan tubuh. Mengapa baik? Ini jawabannya:
Selain gigi, di dalam rongga mulut terdapat pula kelenjar ludah, yang terdiri atas kelenjar parotis, kelenjar subamandibularis, sublingualis dan bukalis. Normal air liur yang dihasilkan rata-rata 1.000 ml perhari. Air liur ini terdiri atas dua tipe yaitu : Pertama, Mukus, yang berfungsi sebagai pelumas dan pelindung permukaan saluran cerna. Kedua, Serosa, yang mengandung enzim ptialin atau amilase.
Mukus, memiliki sifat perekat dan merekatkan bagian-bagian makanan sehingga makanan mudah dicerna. Dengan demikian makanan leluasa masuk ke saluran cerna.
Mukus, memiliki massa yang cukup besar sehingga dapat melapisi dinding mukosa saluran cerna. Lebih spesial dinding mukoa lambung agar lambung tidak mudah mengalami iritasi akibat bersentuhan dengan bahan makanan atau zat yang bersifat iritatif. Dan lambung pun terhindar dari penyakit gastritis.
Baca Juga: Kehidupan Berjama’ah Berimamah, Kunci Optimalisasi Pengamalan Syariat Islam
Mukus, dapat membentuk feses dari material kotoran yang disatukannya. Hal ini memudahkan feses dikeluarkan dari usus sehingga mencegah sembelit. Mukus, mengandung ion bikarbonat yang dapat menetralkan asam. Sehingga dapat mengurasi rasa sakit bagi penderita maag dan dapat mencegah terjadinya sakit maag. Melihat peran mukus yang demikian penting, maka mengunyah makanan sangat disarankan setiap makan. Dan akan sangat terasa manfaat mukus ini, jika suatu saat produksi mukus berkurang, maka saat itu makanan terasa sulit ditelan. Walaupun makanan itu Anda makan bersama dengan sejumlah besar air.
Ion Kalium, air liur juga banyak mengandung ion Kalium yang sangat bermanfaat diantaranya; sebagai penetral asam, bagus untuk penyembuhan berbagai penyakit kronis seperti hipertensi, stroke dan jantung. Oleh sebab itu, orang menderita penyakit kronis ini sebaiknya dianjurkan mengunyah makanan selumat mungkin. Ada kekeliruan kekeliruan yang terjadi di berbagai rumah sakit bahkan jika anda merawat orang sakit.
Seringkali orang sakit dianjurkan makan bubur, yang ketika dimakan tanpa harus dikunyah. Pandangan ini sangat keliru, karena tanpa mengunyah makanan maka tubuh kurang mendapat pasokan ion kalium yang sangat berguna dalam menetralkan asam dan menyehatkan pembuluh darah dan syaraf. Umumnya, penderita penyakit kronis tubuh mereka dalam kondisi asam. Bersama ion bikarbonat, ion Kalium siap menetralkan asam.
Bakteri patogen, rongga mulut berisi bakteri patogen, yang sangat merugikan karena dapat merusak jaringan sekitar mulut seperti karies gigi, infeksi rahang dan lidah bahkan infeksi tonsil. Nah, air liur ini dapat menghambat bakteri patogen ini karena air liur mengandung ion tiosianat dan enzim proteolitik yang dapat membunuh bakteri dan mencerna partikel-partikel makanan sehingga menghambat bakteri me-metabolisme makanan untuk bahan makanan mereka. Selain itu air liur, juga mengandung protein antibodi yang dapat menghancurkan bakteri tersebut.
Baca Juga: Menelusuri Hadis-Hadis Akhir Zaman, Suriah, Dajjal, dan Al-Aqsa
Manfaat Mengunyah Makanan
Beberapa manfaat yang akan diperoleh jika mengunyah makanan dengan baik diantaranya:
1. Meringankan kerja lambung, karena makanan yang masuk ke dalam lambung dalam bentuk partikel-partikel kecil. Hanya makanan dengan partikel kecil mudah dicerna oleh enzim cerna di lambung. Karena enzim mudah bersentuhan dengan bentuk makanan yang demikian.
2. Air liur mengandung enzim pencernaan, amilase dan lipase, jadi semakin lama Anda mengunyah, semakin banyak waktu enzim ini memecah makanan Anda, sehingga membuat pencernaan lebih mudah di lambung dan usus . Perlu diketahui, bahwa asam lambung dan pepsin yang berada di lambung, hanya khusus untuk mencerna protein. Sementara karbohidrat dan lemak hanya sedikit dicerna di lambung. Oleh sebab itu, di rongga mulutlah sebaiknya karbohidrat dan lemak di cerna oleh enzim amilase dan lipase. Sehingga saat berada di lambung tidak membebani kerja lambung. Dan tubuh pun terhindar dari sakit maag.
3. Air liur dengan kandungan mukus sangat membantu melumasi makanan sehingga lebih mudah masuk di kerongkongan. Lagi pula, air liur akan bercampur baik dengan asam lambung dan cairan empedu sehingga proses pencernaan pun menjadi lancar.
4. Perut mudah gembung dan sendawa. Hal ini dapat dijelaskan dengan baik. Pembusukan makanan akibat terjadinya proses fermentasi makanan oleh bakteri jahat. Dinding usus manusia hanya dapat menyerap zat-zat dengan ukuran 0,015 milimeter dan apa yang lebih besar dari ukuran itu akan disekresikan. Oleh sebab itu, jika anda tidak mengunyah dengan baik, sebagian besar makanan yang anda makan akan terbuang tanpa terserap. Makanan inilah yang akan difermentasi oleh bakteri jahat di usus dan hasil fermentasi ini menghasilkan gas. Yang membuat anda kelebihan gas dan gembung.
5. Kekurangan zat nutrisi yang penting. Makanan yang terbuang percuma membuat tubuh anda kekurangan nutrisi penting seperti asam amino, asam lemak, glukosa, mineral, dan vitamin. Sehingga tubuh anda mudah sakit.
6. Regurgitasi, yaitu naiknya asam lambung serta sisa-sisa makanan ke kerogkongan manakala makanan sulit dicerna. Dan anda perlu tahu bahaya regurgitasi makanan adalah GERD (gastro-esofagus regurgitasi disease).
7. Mengunyah butuh waktu untuk menyelesaikan makanan dan dengan makan perlahan membuat anda akan makan lebih sedikit tapi nutrisi dan kalori tercukupi. Sehingga anda dapat mengontrol berat badan anda. Di dalam penelitian diisyaratkan bahwa butuh waktu sekitar 20 menit otak memberi isyarat bahwa anda kenyang. Hal ini menjelaskan mengapa orang-orang merasa lebih kenyang saat mereka makan secara perlahan. Dengan begitu anda akan mengontrol porsi makana anda lebih sedikit.
8. Dengan membiasakan mengunyah makanan, akan membuat usus Anda bersih dan menjadikan lidah lebih peka dalam menentukan kualitas makanan.
Saraf parasimpatis, merupakan saraf otonom yang mengontrol kelenjar saliva. Dengan membiasakan mengunyah makanan secara tidak langsung anda menstimulasi kerja saraf para simpatis sehingga produksi air liur dikeluarkan oleh kelanjar saliva. Ada satu hal yang amat penting dengan stimulasi saraf parasimpatis ini. Adalah melatih menahan diri dan hal ini akan menjaga keseimbangan saraf otonom yakni kesimbangan saraf simpatis dan saraf parasimpatis.
Baca Juga: Ukhuwah, Teras Kehidupan Berjama’ah yang Membawa Berkah
Stimulasi saraf simpatis lebih mengarah kepada ketidaksabaran, ketergesa-gesaan, sementara stimulasi saraf para simpatis membuat anda lebih sabar. Anda dapat melihat karakter seseorang dengan melihat cara dia makan. Jika dia makan tidak mengunyah dengan baik atau makan tergesa, maka orang tersebut cenderung tidak sabaran. Lebih condong mengaktivasi saraf simpatis. Orang dengan tipe demikian dapat melatih diri untuk mengunyah makanan secara perlahan yang secara otomatis mengaktivasi saraf parasimpatis. Sehingga saat tertentu orang tersebut dapat menyeimbangkan saraf simpatis dan saraf parasimpatis. Dengan tercapainya keseimbangan saraf otonom ini maka tubuh diarahkan ke lebih sehat.
Bagaimana idealnya mengunyah makanan dengan baik?
Tidak ada patokan yang pasti. Ada pendapat yang mengatakan mengunyah makanan sebaiknya antara 30- 50 kali, malah ada sampai 70 kali. Diserahkan kepada masing-masing individu. Namun kita sebagai ummat Islam, sebaiknya melaksanakan sunnah junjungan kita Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Yaitu beliau jika makan ,beliau makan dengan suapan kecil dan mengunyahnya dengan baik dan beliau tidak akan memasukkan suapan berikutnya sebelum suapan pertama selesai ditelan. Agar suapan kecil, beliau mengambil makanan dengan tiga jari yakni ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah di antara jari telunjuk dan ibu jari. Demikian artikel ini, semoga bermanfaat, salam sehat. (AK/R01/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Mencetak Generasi Pecinta Shalat di Awal Waktu
*dr. Muhammad Suwardi Sukri lahir di Makassar 20 Januari 1962. Beliau adalah lulusan Fakultas Kedokteran Hasanuddin tahun 1992. Suami dari Nunki Nilasari S.Psi. Keduanya telah dikaruniai tiga putri yakni Thalia Izdihar Nabila, Amira Raihana Amalia, dan Fatimah Azzahra.
Dia aktif menulis sejumlah buku tentang kesehatan dan spiritual juga novel pembangun jiwa. Selain menjadi pengasuh program live kesehatan di sejumlah radio dan televisi nasional, dia juga menjadi pembicara di berbagai forum kesehatan dan spiritual antara lain Klinik Sehat Indonesia, Forum Silaturahmi Pekerja Perkantoran Muslim dan Generasi Muda Madani Indonesia.
Baca Juga: Agar Tenang Menghadapi Segala Takdir Allah