Rimbo Bujang, MINA – Rahmina Khoirunnisa bin Imam Mukhlisin, santri MTs Al-Fatah Desa Perintis, Kec. Rimbo Bujang, Kab. Tebo, Jambi, mengikuti Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Kementerian Agama Provinsi Jambi, Ahad, 11 September 2022 lalu.
Nisa, sapaannya, santri kelahiran Pekanbaru, 21 November 2007, berhak mewakili Kabupaten Tebo, setelah berhasil mengalahkan seluruh peserta MTs se- Kabupaten Tebo, Agustus lalu.
“Saya lebih banyak belajar sendiri, materinya juga didownload dari internet, dibantu oleh Bapa,” ujar santri itu, saat diwawancarai MINA beberapa waktu lalu.
Materi lomba berupa IPA Terpadu Terintegrasi berisi soal-soal fisika dan biologi. Ia mencontohkan misalnya, ada dua santri pondok pesantren berada dalam dua ruang yang berbeda. Ahmad berada di Ruang Ta’lim yang berjarak 30 meter dari masjid. Sementara Rijal di Ruang Umum yang berjarak 40 meter dari masjid. Jika pada saat bersamaan keduanya mendengarkan lantunan suara azan dari masjid pondok itu, maka perbandingan intensitas bunyi yang terdengar oleh keduanya adalah…..”.
Baca Juga: Wawancara Eksklusif Prof El-Awaisi: Ilmu, Kunci Pembebasan Masjid Al-Aqsa
Pertanyaan lainnya misalnya, “ketika seseorang berdzikir dengan menyebut asma Allah, hatinya menjadi tenang dan tubuhnya menjadi rileks. Hal ini karena pengaruh beberapa hormon di antaranya adalah…”
Dalam buku petunjuk Ujian KSM disebutkan, soal-soal sains yang diujikan terintegrasi dengan keislaman yang ada dalam Al-Quran.
Nisa, yang gemar dengan bahasa Inggris, mewakili MTs Al-Fatah Rimbo Bujang, merupakan juara 1 Lomba Kompetisi Sains Madrasah (KSM) IPA Terpadu Terintegrasi Kementerian Agama Tingkat Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi.
Juara 2 diraih oleh Mozza Sukoco dari MTs daarul Hikam, dan Juara 3 diraih oleh Tiara Hafsotunnisakh dari MTs Walisongo.
Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat
Santri yang hobi membaca dan membuat kue ini, walaupun belum meraih peringkat 1 tingkat provinsi, tetap bertekad terus belajar mengejar cita-citanya, ingin menjadi seorang dokter yang memahami Al-Quran.
Saat ini, kakak sulung dari tiga bersaudara yang mondok di Pesantren Al-Fatah Rimbo Bujang, dekat rumahnya, sudah menghafal dua juz Al-Quran,
“Saya ingin menjadi yang terbaik,” begitu motto hidupya. (A/RS2P1/)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat