Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Raih Medali Emas, Siswi Palangka Raya Temukan Obat Kanker Payudara

sajadi - Senin, 12 Agustus 2019 - 13:53 WIB

Senin, 12 Agustus 2019 - 13:53 WIB

13 Views

DOK PRIBADI UNTUK KALTENG POS TAMPILKAN TERBAIK: Dua siswi SMAN 2 Palangka Raya Aysa dan Anggi saat menampilkan karya ilmiah di Seoul, Korea Selatan, 25-27 Juli 2019.

Jakarta, MINA – Dua siswi Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah, berhasil meraih medali emas dalam Lomba Karya Ilmiah Pelajar tingkat internasional, World Invention Creativity Olympic (WICO), di Korea Selatan.

Kedua siswa tersebut, Aysa Aurealya Maharani dan Anggina Rafitri   berhasil menemukan obat kanker payudara yang berasal dari alam.

Penemuan tersebut membawa  mereka sampai ke Korea Selatan untuk mengikuti lomba karya ilmiah WICO 2019 yang diikuti 22 negara dan berhasil menyabet medali emas.

Menurut laporan Hipwee pada Senin (12/8), temuan Aysa dan Anggina berasal dari akar Bajakah, tanaman khas Kalimantan Tengah. Awalnya kedua siswi tersebut meneliti tanaman itu untuk kebutuhan ekstrakurikuler.

Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama

Mereka lalu teringat cerita nenek temannya yang bisa sembuh dari kanker payudara setelah mengonsumsi akar Bajakah selama tiga bulan. Diketahui warga pedalaman di Kalteng sudah terbiasa mengonsumsi tumbuh-tumbuhan untuk mengobati berbagai penyakit, termasuk tanaman Bajakah.

Untuk menguji kebenaran khasiat akar bajakah, Aysa dan Anggina mengirim sampel akar tanaman bajakah ke Lab ULM, Banjarmasin.

Hasilnya, tanaman tersebut mengandung zat-zat yang dipercaya bisa membunuh sel-sel kanker payudara, seperti zat saponin, alkoloid, steroid, terpenoid, flavonoid, tanin, dan fenolik.

Karena belum memiliki alat memadai, dua siswi itu menyulap akar Bajakah menjadi bubuk dengan cara dikeringkan lebih dulu, lalu dihaluskan pakai blender atau alat tumbuk manual.

Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa

Untuk mengonsumsinya, bubuk tadi tinggal diseduh pakai air, dengan takaran satu gram bubuk dilarutkan ke 500 mililiter air. Mereka juga telah melakukan uji coba ke tikus putih. Setelah diberi ramuan itu selama dua pekan, sel tumor yang ada di tubuh tikus tersebut menghilang.

Penemuan itu yang kemudian bisa membawa mereka ke kompetisi kelas dunia di Korea Selatan, mewakili Indonesia dan berhasil menyabet juara pertama.

Keberhasilannya menemukan obat kanker payudara, membuat Aysa dan Anggina memutuskan untuk mengikuti lomba Youth National Science Fair 2019 (YNSF) di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.

Pemenang kompetisi tersebut dikirim ke Korsel untuk bersaing dengan siswa dari 22 negara dunia. Beruntung, Aysa dan Anggina berhasil menang dan berangkat ke Korsel.

Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka

Di ajang World Invention Creativity Olympic (WICO) di Seoul, Korsel itu, Aysa dan Anggina kembali didapuk jadi pemenang juara pertama dan berhasil membawa pulang medali emas, mengharumkan nama Indonesia.

Sejak dulu, kanker jadi salah satu penyakit paling ditakuti karena belum ada obat yang benar-benar bisa menyembuhkan. Apalagi kalau sudah mencapai stadium akhir, kemungkinan untuk sembuh akan semakin kecil.

Tidak ada yang menyangka kalau obat kanker payudara yang selama ini berusaha dipecahkan ilmuwan dunia, justru ditemukan oleh 2 siswi SMA asal Palangka Raya, Indonesia. (T/Sj/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Guru Tak Tergantikan oleh Teknologi, Mendikdasmen Abdul Mu’ti Tekankan Peningkatan Kompetensi dan Nilai Budaya

Rekomendasi untuk Anda

MINA Sport
MINA Sport
MINA Sport
MINA Sport