Jakarta, MINA – Film dokumenter tentang Palestina No Other Land berhasil memenangkan piala Oscar untuk kategori film dokumenter terbaik pada ajang Academy Awards ke-97 yang berlangsung di Dolby Theatre, Los Angeles, Ahad (2/3).
Basel Adra, sutradara film No Other Land, dalam pidatonya turut menyuarakan kepada dunia untuk segera mengakhiri segala bentuk ketidakadilan dan genosida di Palestina. El Pais melaporkan.
“Film ini mencerminkan kenyataan pahit yang telah kami jalani selama beberapa dekade. Kami menyerukan tindakan untuk mengakhiri ketidakadilan ini dan pembersihan etnis terhadap rakyat Palestina,” kata Adra saat menerima penghargaan tersebut.
Adra menceritakan bahwa belum lama ini ia menjadi seorang ayah, ia tidak mau putrinya mengalami kejadian yang ia alami.
Baca Juga: Hamas: Larangan Masuknya Bantuan Kemanusiaan ke Gaza adalah Kejahatan Perang
“Dua bulan lalu, saya menjadi seorang ayah, Saya berharap putri saya tidak harus menjalani kehidupan yang sama seperti yang saya jalani, selalu di bawah pengawasan, dengan invasi, pemindahan, dan pendudukan,” ucap Jurnalis Palestina itu.
Film ini merupakan karya kolaborasi Aktivis Palestina dan Israel, Basel Adra, Yuval Abraham, Hamdan Ballal, Rachel Szor. Menceritakan kisah Adra yang sejak kecil mengalami penindasan dari Israel dan menentang pemindahan paksa oleh militer Israel di Masafer Yatta, wilayah Tepi Barat Palestina.
Selama perjuangannya Adra bertemu dengan jurnalis Israel Yuval Abraham, yang menerima ancaman pembunuhan setelah kemenangan filmnya di Berlinale pada tahun 2024, mereka menjadi teman dan saling merekam sementara desa mereka perlahan-lahan dihancurkan oleh para pemukim yang didukung oleh tentara Israel.
Kemenangan No Other Land di Oscar 2025 menyoroti pentingnya pengakuan internasional terhadap isu-isu yang dihadapi oleh rakyat Palestina, serta menekankan peran media dan dokumentasi dalam perjuangan mereka. []
Baca Juga: Israel Panggil 400.000 Tentara Cadangan di Tengah Ketidakpastian Gencatan Senjata
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Media Israel: Ketegangan Meningkat antara Netanyahu, Shin Bet dan Tentara