RAJA ABDULLAH LUNCURKAN KAMPANYE BANTUAN PANGAN UNTUK GAZA

Gedung Sekolah di Shajaiya timur Kota Gaza, hancur akibat serangan Israel. foto : mirajnews.com
Gedung Sekolah di Shujaiyah, timur Kota , hancur akibat serangan . (Foto: mirajnews.com)

Jeddah, 6 Dzulqa’dah 1435/1 September 2014 (MINA) – Penjaga Dua Masjid Suci bin Abdulaziz meluncurkan sebuah program distribusi pangan senilai lebih dari SR 11 juta atau sekitar 34, 37 miliar rupiah dalam program bantuan untuk rakyat Gaza.

Menteri Dalam Negeri , Pangeran Mohammed bin Naif ditunjuk mengawasi kampanye bantuan kemanusiaan itu. Tahap pertama melibatkan pemasokan tepung bagi para keluarga yang menjadi korban agresi militer Israel selama 51 hari.

Demikian IINA melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin.

“Proyek ini adalah hasil dari upaya Kerajaan untuk memberikan rakyat Palestina keperluan dasar dan meringankan penderitaan mereka,” kata Saed Al-Harthi, penasihat Menteri Dalam Negeri Saudi dan koordinator kampanye itu.

Program distribusi pangan merupakan bagian dari berbagai program yang dibiayai oleh sebuah komite Saudi yang saat ini sedang dilaksanakan di . Komite baru-baru ini menandatangani perjanjian dengan beberapa badan untuk membantu mendapatkan bantuan ke daerah terblokade selama lebih dari tujuh tahun itu.

“Kampanye ini mampu melaksanakan proyek-proyek yang meringankan penderitaan yang terluka, para janda, orang sakit dan yatim piatu, sambil memperkenalkan program kesehatan, sosial, pendidikan dan perumahan di bawah pengawasan langsung dari menteri dalam negeri,” ujar Al-Harthi.

Kampanye terbaru itu menawarkan bantuan kemanusiaan total senilai lebih dari SR 234 juta atau sekitar 731,13 miliar rupiah. Dengan beratnya 45 kg masing-masing, sejumlah 7.000 paket makanan telah didistribusikan sejauh ini termasuk minyak sayur, tepung, beras, teh, spaghetti, kurma dan gula.

Sekitar 200 ton karung tepung seberat 25 kg masing-masing juga telah didistribusikan. Kampanye itu rencananya akan mendistribusikan 25.000 paket makanan serta 800 ton tepung dan roti selama beberapa tahap.

Kampanye kemanusiaan itu menargetkan sejumlah besar orang dan paket yang diberikan kepada rumah sakit, panti asuhan dan fasilitas untuk penyandang cacat.

Sebelumnya, Raja Abdullah menyetujui 1 juta US Dolar atau sekitar 11, 72 miliar rupiah untuk mendukung operasi kemanusiaan di Tepi Barat. Donasi tersebut sebagai tanggapan terhadap proposal oleh Program Pangan Dunia menargetkan 81.000 rakyat Palestina.

Dana tersebut akan diberikan oleh Komite Saudi untuk Bantuan rakyat Palestina. Awal bulan ini,

Menteri Luar Negeri Saudi Arab Saudi Pangeran Saud Al-Faisal juga mengumumkan program bantuan pada saat memimpin pertemuan darurat di Jeddah dengan Komite Eksekutif Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk mengembangkan rekomendasi mengakhiri krisis di Gaza awal Agustus 2014.

Pangeran Saud menyatakan, lembaga donor internasional, termasuk Arab Saudi, menjanjikan $ 500 juta atau sekitar 5,86 triliun rupiah untuk rekonstruksi Jalur Gaza, sebagaimana laporan Kedutaan Arab Saudi.

Perlu Waktu 20 Tahun

Pada Juli lalu, Arab Saudi telah menyumbangkan dana bagi Kementerian Kesehatan Palestina senilai 26,7 US Dolar atau sekitar 312,84 miliar rupiah untuk memenuhi pasokan obat-obatan dan kekurangan alat medis juga memberikan 53,3 juta US Dolar atau sekitar 624,52 miliar rupiah kepada Bulan Sabit Merah Palestina di Gaza.

Arab Saudi juga telah memberikan jaminan pada pihak Palestina dalam kesepakatan permanen Israel-Palestina yang dimulai Selasa (26/8) pukul 19.00 Waktu Gaza.

Sementara, Sebuah organisasi internasional yang terlibat dalam menilai rekonstruksi setelah serangan Israel ke Gaza mengatakan, perlu waktu 20 tahun untuk membangun kembali  bangunan-bangunan yang rusak  sejak serangan awal Juli lalu.

Pengkajian Perumahan Shelter Cluster di bawah Dewan Pengungsi Norwegia (Norwegian Refugee Council/NRC) bekerjasama dengan badan pengungsi PBB dan Palang Merah, menggarisbawahi kompleksitas dalam program rekonstruksi secara keseluruhan untuk Jalur Gaza, yang beberapa pejabat Palestina memperkirakan akan menghabiskan lebih dari enam miliar US dolar atau sekitar 70,3 triliun rupiah. (T/R05/P02/K09)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor:

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0