Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

RAJA JORDANIA: AL-AQSHA HANYA MILIK UMAT ISLAM

Ali Farkhan Tsani - Senin, 21 September 2015 - 08:15 WIB

Senin, 21 September 2015 - 08:15 WIB

438 Views

raja abdullah 2 palestinenet

Raja Abdullah II (palestine.net)

Amman, 7 Dzulhijjah 1436/21 September 2015 (MINA) – Raja Jordania Abdullah II bin al-Hussein al-Hashimi saat menerima delegasi Arab Parlemen Israel (Knesset) Ahad  (20/9) mengatakan, Masjid Al-Aqsha hanya milik dan tempat ibadah umat Islam.

Raja Abdullah II menegaskan kritiknya terhadap Israel yang  mencoba membuat  eskalasi kekerasan baru yang diklaim sebagai Kuil Yahudi di kompleks Al-Aqsha.

Seperti disebutkan Al-Bawaba, Abdullah II mengecam pasukan keamanan Israel yang telah berulang kali bentrok menyerang umat Muslim di dalam kawasan Al-Aqsha, dengan dalih festival tahun baru Yahudi Rosh Hashanah.

“Apa Netanyahu berusaha dengan tindakan ini mencoba membuat perang?” kata Abdullah dalam pertemuan dengan anggota Knesset tersebut.

Baca Juga: Uni Eropa Umumkan Paket Bantuan Rp3,9 T untuk Suriah

Abdullah mengatakan bahwa kerusuhan baru-baru ini di situs paling suci ketiga dalam Islam akan ia jadikan sebagai  agenda selama pertemuan di PBB pekan depan.

Ia juga mendesak Uni Eropa untuk mengambil sikap tegas terhadap Israel.

“Masyarakat internasional dan Uni Eropa khususnya harus bersikap tegas untuk menghentikan agresi Israel, ini  pelanggaran,” desaknya.

Delegasi Knesset Israel dijadwalkan setelah bertemu dengan Raja Jordania juga akan dilanjutkan ke Turki untuk pertemuan dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan untuk membahas masalah tersebut akhir pekan ini.

Baca Juga: Pesawat Tempur AS Serang Provinsi Amran Yaman

Abdullah dan Erdogan pekan lalu mengecam Israel atas bentrokan yang terjadi di kawasan Al-Aqsha.

Tel Aviv Marah

Sejumlah anggota Knesset di Tel Aviv menyebut delegasi sebagai anti-Semit dan mengatakan kunjungan sebagai pengkhianatan.

Pemimpin oposisi Partai Yisrael Beytenu, Avigdor Liberman, menuduh anggota parlemen itu bekerja untuk mengobarkan ketegangan.

Baca Juga: Houthi: Kami Akan Lanjutkan Serangan Jika Israel Tarik Kesepakatan

“Ini adalah langkah lain hasutan oleh anggota Knesset, yang sibuk siang dan malam dalam kegiatan anti-Israel, dan melakukan segala sesuatu yang bisa mengacaukan situasi di wilayah tersebut dan merusak agenda Israel,” kata Liberman.

Pejabat Partai Likud, Oren Hazan juga mengkritik pertemuan itu, dan meminta Abdullah dan Erdogan untuk bertemu dengan dia membahas perspektif realistis.

“Saya menyerukan kepada Raja Abdullah dan teman lama kami Erdogan bertemu dengan saya untuk menerima perspektif yang realistis tentang kehidupan di Israel dan perang melawan terorisme,” ujarnya. (T/P4/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Pertama Kali Serangan Israel Targetkan Pasukan Keamanan Suriah, Tiga Tewas

Rekomendasi untuk Anda