Marrakesh-Maroko, 16 Rabi’ul Awwal 1435/18 Januari 2014 (MINA) – Raja Maroko Mohammed VI, Kepala Komite Al-Quds, menekankan, slogan-slogan kosong dan eksploitasi rakyat Palestina bukan cara untuk mempertahankan kota Al-Quds terhadap rencana yahudisasi.
“Kita tidak bisa mempertahankan kota Al-Quds untuk melawan skema yahudisasi atau mendukung keteguhan penduduk Palestina melalui slogan-slogan kosong atau eksploitasi terhadap rakyat Palstina,” ujar Raja Mohammed VI dalam pidatonya pada pembukaan pertemuan Komite Al-Quds ke-20 di Marrakesh, Maroko, 17-18 Januari seperti dilaporkan oleh Pusat Media Alray yang dikutip Mi’raj News (MINA), Sabtu.
Keyakinan, kredibilitas, dan tindakan efektif diperlukan untuk mempertahankan nilai-nilai Islam yang suci, tegas kata Raja Mohammed VI yang menyebut isu Al Quds “masalah sangat penting.”
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Raja Mohammed VI bersikeras setelah menggarisbawahi bahwa perjuangan Palestina -termasuk kota Al-Quds al-Sharif- merupakan permasalahan seluruh umat Islam, menyatakan kedudukan pemimpin Komite Al-Quds adalah bukan sebuah bentuk dukungan, juga bukan sebagai hak istimewa, melainkan kepercayaan suci dan tanggung jawab yang besar di hadapan Allah.
Raja Mohammed VI lebih lanjut berupaya mengamati dan melakukan konsultasi dengan saudara dan mitranya untuk membela karakter Arab-Islam di kota Al-Quds, tempat lahir agama samawi dan simbol perdamaian dan keragaman budaya. Raja juga menyerukan aksi mobilisasi segenap kekuatan sumber daya umat Islam untuk membela Kota Al-Quds.
Komite Al-Quds didirikan oleh Organisasi Kerjasama Islam (OKI) pada tahun 1975 untuk melawan penyitaan tanah Palestina dan aset di kota Al-Quds.
Pertemuan dua hari komite Al-Quds ke-20 dipimpin Raja Maroko Mohamed VI dan dihadiri oleh para menteri luar negeri dari negara-negara anggota komite bersama dengan Sekjen Organisasi Kerjasama Islam (OKI), perwakilan dari lima anggota tetap Dewan Keamanan dan para pejabat dari Uni Eropa, Perserikatan Bangsa-Bangsa,Vatikan serta Liga Arab. (T/P02/EO2/mirajnews.com)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama